Peringatan Hari Nusantara Di Bengkalis Meriah

Bengkalis - Meskipun sesaat sebelum acara dimulai hujan sempat turun cukup deras, namun puncak peringatan Hari Nusantara ke-7 tingkat Kabupaten Bengkalis tahun 2006, tetap berlangsung Sabtu lalu meriah.
Puncak acara peringatan yang dipusatkan di pantai Desa Tenggayun Kecamatan Bukit Batu itu dihadiri bupati Bengkalis yang diwakili Asisten II Setdakab Bengkalis, H Zakaria Yusuf. Selain Asisten II, terlihat hadir dalam acara yang dihadiri sekitar lima ratus warga Desa Tenggayun dan sekitarnya itu, diantaranya Wakil Ketua DPRD Bagus Santoso, Muspida, Asisten I H Burhanuddin serta Kadis Perikanan dan Kelautan H Tarmizi. Kemudian, Kadis Kehutanan dan Perkebunan, Abdul Hamid, serta Kadis Kesehatan dan KB, H Khairil Usman. Seperti dilaporkan Kabag Humas Pemkab Bengkalis, Johansyah Syafri, kegiatan puncak peringatan Hari Nusantara yang tahun ini merupakan untuk kedua kali diperingati di Kabupaten Bengkalis, diawali dengan gerakan penanaman pohon bakau yang secara simbolis dilakukan bupati Bengkalis bersama Wakil Ketua DPRD, Muspida dan para pejabat yang hadir. Usai itu, dilanjutkan dengan kegiatan gotong royong membersihkan pantai bersama masyarakat yang hadir. Pada kesempatan itu, dalam sambutannya, Zakaria mengajak, seluruh lapisan masyarakat di daerah ini untuk menjadikan peringatan Hari Nusantara ke-7 ini sebagai momentum untuk lebih meningkatkan kesadaran serta komitmen dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia sebagai negara maritim terbesar didunia. Terutama ancaman dan gangguan dari negara luar. “Selain berfungsi sebagai pemersatu, perairan laut Indonesia juga merupakan sumber kehidupan masyarakat. Untuk itu, seluruh lapisan masyarakat diharapkan tidak melakukan berbagai kegiatan yang berdampak negatif yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan kualitas kondisi laut. Misalnya kegiatan illgal fishing dan tindakan yang dapat mencemari laut. Apabila hal itu dilakukan, maka yang akan rugi adalah masyarakat itu sendiri,” ajak Zakaria, mengingatkan. Selanjutnya diingatkan Zakaria, seandainya tak ada Deklarasi Djoeanda yang merupakan tonggak sejarah peringatan Hari Nusantara, maka potensi kekayaan laut Indonesia hanya sepertiga dari potensi yang dimiliki sekarang. Soalnya, wilayah laut Indonesia saat itu hanya meliputi laut sejauh tiga mil dari garis pantai yang mengelilingi pulau-pulau di Nusantara. Di antara pulau-pulau Indonesia , terdapat laut bebas (internasional) yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia . “Syukurlah, H Djoeanda, Perdana Menteri pada waktu itu, pada 13 Desember 1957, mengumumkan kepada dunia bahwa wilayah laut Indonesia tidaklah sebatas itu, seperti diatur dalam Territoriale Zee Maritiem Kringen Ordonantie (Ordonansi tentang Laut Teritorial dan Lingkungan Maritim) 1939, tetapi wilayah laut Indonesia adalah termasuk laut di sekitar, di antara, dan di dalam Kepulauan Indonesia,” terang Zakaria. Masih menurut Zakaraia, Deklarasi Djoeanda itu tak langsung diterima oleh sebagian besar masyarakat dunia, bahkan Amerika Serikat (AS) dan Australia menentangnya. Namun, berkat kegigihan perjuangan melalui diplomasi para penerusnya, seperti Mochtar Kusumaatmadja, Hasyim Djalal, dan lainnya, deklarasi yang berisikan konsepsi Negara Nusantara (Archipelagic State) itu akhirnya diterima masyarakat dunia. “Dan, ditetapkan dalam Konvensi Hukum Laut PBB, United Nation Convention on Law of the Sea (UNCLOS) 1982,” tambahnya Dikesempatan itu juga, selain menyerahkan bantuan sekitar 50 paket bantuan peralatan belajar kepada siswa-siswi sekolah dasar putra-putri para nelayan, bersama Zakaria juga menyerahkan bantuan satu unit sarana pengelolaan air bersih kepada masyarakat setempat. Sebelum diserahkan, bersama dengan Bagus Santoso dan undangan lainnya, Zakaria juga menyempatan diri meninjau dari dekat mesin yang memproses pengelolaan air laut menjadi air yang siap dikonsumsi itu. “Memang bersih,” terang Zakaria dan Bagus Santoso hampir bersamaan kepada masyarakat yang hadir, sambil memperlihatkan air di dalam gelas yang baru saja diambil dari mesin pengelola air bersih yang pembangunannya dibiayai dengan anggaran dari APBN tersebut. Sebagaimana peringatan Hari Nusantara ke-6 tingkat Kabupaten Bengkalis yang dipusatkan di pantai Selatbaru Kecamatan Bantan tahun 2005 lalu, sempena peringatan Hari Nusantara ke-7 ini, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bengkalis selaku panitia pelaksana juga menyelenggarakan berbagai kegiatan dengan tujuan untuk lebih mempererat tali silaturahim antara sesama warga. Seperti pertandingan olahraga dan hiburan rakyat.***

Berita Lainnya

Index