Perbankan di Riau Prospektif

PEKANBARU (RiauInfo) - Perbankan di wilayah Kantor Bank Indonesia (BI) Riau menunjukkan perkembangan menggembirakan. Ini tergambar dari meningkatnya jumlah bank dan jaringan kantor, total asset, kredit yang disalurkan, dan dana pihak ketiga, serta membaiknya kualitas kredit (non performing loan).

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aslim Tadjuddin mengatakan hal tersebut pada saat serah terima jabatan Pemimpin Bank Indonesia (BI) Pekanbaru, di gedung BI Pekanbaru, Senin (6/8). Menurut Aslim Tadjuddin, berdasarkan data sampai dengan akhir Juni 2007, jumlah bank umum mencapai 33 bank dengan jaringan kantor sebanyak 300 kantor yang terdiri dari 64 kantor cabang, 83 kantor cabang pembantu, 34 kantor kas, dan 119 kantor setingkat kantor unit/payment point. Aslim mengatakan, jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan posisi yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya terdiri dari 29 bank dan 257 kantor. Sementara itu tambahnya, jumlah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) meningkat dari 15 BPR menjadi 16 BPR, dan saat ini sedang dilakukan proses izin 11 BPR baru sehingga sampai akhir tahun 2007 diharapkan jumlah BPR di Propinsi Riau akan mencapai 27 BPR. “Bertambahnya jumlah BPR diharapkan akan dapat memperluas pelayanan perbankan kepada sektor UMKM di daerah ini,” katanya. Ia juga menyebutkan, total asset perbankan di wilayah kerja Kantor Bank Indonesia Pekanbaru pada Juni 2007 mencapai Rp.31,96 triliun meningkat Rp.4,2 triliun (15,13%) dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp.27,76 triliun. Seiring hal tersebut, jumlah kredit yang disalurkan meningkat sebesar Rp.1,51 triliun (11,39%) yaitu dari Rp.13.26 triliun menjadi Rp.14,77 triliun, dan DPK juga meningkat sebesar Rp.3,99 triliun (16,98%) yaitu dari Rp.23,5 trilun menjadi Rp.27,49 triliun. Kualitas kredit perbankan juga semakin membaik yang tercermin dari menurunnya angka non performing loan (NPL) dari 10,38% menjadi 4,26%. Sementara itu, LDR perbankan di Riau pada Juni 2007 baru mencapai 53,41%, Namun demikian jika kredit dihitung berdasarkan lokasi proyek yang ada di Propinsi Riau mengingat jumlah kredit yang diberikan oleh perbankan di luar Riau terhadap proyek di Riau jumlahnya cukup besar yaitu sekitar Rp6,57 triliun, maka LDR perbankan mencapai sekitar 77,22%. Dari data tersebut, kata Aslim, potensi dana perbankan di Propinsi Riau yang dapat disalurkan untuk penyaluran kredit masih cukup besar. (Surya)
 

Berita Lainnya

Index