Perairan di Riau Masih Dalam Status Waspada

BENGKALIS (RiauInfo) – Bupati Bengkalis H Syamsurizal meminta para makhoda kapal penumpang dan nelayan di daerah ini untuk ekstra hati-hati dan waspada. Himbauan ini disampaikannya karena hingga saat ini perairan laut di pulau-pulau pesisir Provinsi Riau masih dinyatakan status Waspada bagi pelayaran penumpang jenis Kapal maupun perahu nelayan.

Dikatakan Syamsurizal, sejak dikeluarkannya early warning (peringatan dini) oleh Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Tanjungpriok tertanggal 31 Desember 2007 lalu yang juga telah disebarkan Aministrator Pelabuhan (Adpel) Selatpanjang, perairan Selat Malaka dan wilayah pulau-pulau pesisir Provinsi Riau rata-rata masih mampu mencapai ketinggian 3,0-4,0 meter, pada Februari ini tinggi gelombang laut diperkirakan mengalami peningkatan. “Peringatan dini tersebut pada 4 Februari lalu sebagaimana Telegram Dirjen Perhubungan Laut Nomor 052/18/II/DN-08 diperpanjang. Untuk itu, masing-masing anak buah kapal (ABK) dan nelayan di daerah ini untuk tetap waspada,” ingat Syamsurizal saat ditemui usai temu ramah dengan DPRD Riau di Gedung Daerah Datuk Laksamana Raja Dilaut, Senin (11/2). Ditambahkan Syamsurizal, sesuai dengan informasi terakhir dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) cuaca cenderung yang selalu berubah-ubah sehingga dapat menjadi ancaman terhadap keselamatan pelayaran. Baik itu kapal penumpang maupun kapal nelayan. “Untuk itu, seluruh perusahaan pelayaran, pemilik kapal, pemilik muatan, para nakhoda kapal dan para operator kapal untuk dapat mewaspadainya,” harap Syamsurizal. Adapun hal yang yang mesti diperhatian diantaranya pemenuhan kelaik lautan kapal, fisik kapal, keselamatan kapal, ketersediaan alat pemadam kebakaran dan pengawakan kapal harus sesuai dengan persyaratan serta syarat muatan penumpang dan barang di kapal tidak melebihi batas maksimum yang diizinkan. Selain itu, dengan adanya early warning tersebut, Syamsurizal mengingatkan agar setiap pemberangkatan kapal selalu memperhatikan kondisi cuaca yang ada, mengacu kepada berita cuaca terkini dari BMG. “Bila kondisi cuaca tidak memungkinkan, maka keberangkatan kapal hendaknya dapat ditunda. Terutama yang berlayar di perairan Selat Malaka dan menuju perairan Batam,” sarannya. Masih menurut Syamsurizal, surat peringatan dini tersebut diberlaku hingga 17 Februari akan datang. “Namun apabila kondisi cuaca masih tetap tidak menentu, tidak tertutup kemungkinan surat tersebut diperpanjang. Untuk itu para nakhoda kapal dan nelayan untuk terus mengikuti perkembangan informasi terkini,” ujarnya.(ad/rls)

Berita Lainnya

Index