Penyakit Sapi Ngorok Mulai Serang Kampar

PEKANBARU (RiauInfo) - Kekhawatiran Riau akan merebaknya wabah penyakit sapi ngorok (Septicemia Epizootica) akhirnya terjadi juga. Penyakit tersebut telah menyerang ternak di Kampar sehingga mematikan puluhan ekor sapi. 
Kepala Dinas Peternakan Kampar Ir H Anizur Ilyas ketika dihubungi warta di Banfkinang mengatakan penyakit ini merebak di Desa Siabu, Kecamatan Salo Kabupaten Kampar sejak dua pekan terakhir ini. "Kami telah menerima adanya puluhan ekor kerbau yang mati di desa tersebut, dan telah menurunkan petugas ke lapangan untuk melihat secara langsung dampak dari serangan penyakit yang mematikan itu," ujarnya. Dari identifikasi di lapangan memang diketahui puluhan ekor kerbau itu mati akibat diserang penyakit sapi ngorok, dan bukan antrax. "Semua masyarakat ada juga yang menduga kerbau tersebut mati akibat antrax," ujarnya. Hanya saja Anizur mengeluh karena pihaknya kesulitan mendata berapa sebenarnya jumlah ternak kerbau yang mati akibat penyakit tersebut. Hal ini disebabkan selain masyarakat enggan melaporkan ternaknya mati, juga ada diantara masyarakat yang menghanyutkan bangkai ternaknya. Kondisi ini justru membuat situasi tambah parah. Sebab dengan menghayutkan kerbau mati akibat penyakit sapi ngorok itu ke air sungai, membuat penyakit tersebut mudah menjalar lebih luas lagi. Karena itu dia berharap seluruh masyarakat untuk mau bekerjasama dengan tim kesehatan dari Dinas Peternakan dalam menghadapi penyakit ini. "Saya berharap tidak ada masyarakat yang menghanyutkan lagi ternak yang mati ke air sungai," tandasnya. Saat ini, menurut dia, tim dari Dinas Peternakan Kampar sedang berusaha keras mengantisipasi mewabahnya penyakit sapi ngorok ini. Diantaranya dengan melakukan vaksinasi terhadap ternak sapi warga. Hanya saja, katanya lagi, kegiatan vaksinasi ini sering mengalami hambatan, karena sulitnya menvaksinasi terhadap kerbau yang masih liar. "Dari 30 ekor kerbau milik peternak, yang bisa divaksinasi paling hanya 2 ekor sampai 5 ekor saja," ujarnya.(Ad)
 

Berita Lainnya

Index