Penggunaan Pupuk Tanaman Terpaksa Seirit Mungkin

PEKANBARU (RiauInfo) - Kenaikan harga pupuk di Riau yang mencapai 100 persen, tentu saja membuat para petani di daerah ini menjadi menjerit untuk mendapatkan komoditi penyubur tanaman tersebut. Walhasil mereka terpaksa membatasi pembelian pupuk dan menggunakannya seirit mungkin.

Hal itu dikatakan sejumlah petani sehubungan terus melambungnya harga pupuk di daerah ini. Para petani mengaku melambungnya harga pupuk itu sangat menyulitkan mereka dalam mengelola usaha pertaniannya dan tentu saja sangat merugikan mereka. Salah seorang petani di Riau, Ahmad (37) mengatakan akibat kenaikan harga tersebut dirinya hanya membeli pupuk dengan jumlah yang terbatas sesuai kemampuan. "Mana mungkin kami bisa membeli pupuk seperti biasanya, karena harganya sudah tak terjangkau," tambahnya. Kenaikan tersebut terangnya mulai dari pupuk NPK, TSP dan KCL. Untuk NPK dijual seharga Rp340 ribu persak untuk ukuran 50 kg. "Padahal dalam kondisi kondisi stabil pupuk NPK hanya dijual Rp180 ribu," kata Ahmad. Begitu juga dengan pupuk TSP yang dijual ke Rp315 ribu persak untuk ukuran 50 kg. Jika kondisi normal, pupuk TSP hanya dijual Rp160 ribu. Sedangkan, pupuk KCL dijual Rp300 ribu persak untuk ukuran 50 kg, biasanya hanya dijual Rp140 ribu. "Dalam kondisi harga pupuk yang sudah melambung dua kali lipat itu, tidak mungkin kami bisa mempergunakan pupuk seperti hari-hari sebelumnya," jelasnya. Penggunaan pupuk terpaksa dibatasi sesuai dengan kebutuhan keuangan mereka.(Ad)

Berita Lainnya

Index