Pengamat: Secara Kualifikasi, Ikhsan Layak Jadi Walikota

PEKANBARU (RiauInfo) - Secara kualifikasi, DR Ikhsan MSc dinilai layak dicalonkan sebagai Walikota Dumai periode 2010-2015. Pengamat Politik dan Pemerintahan, Mexsasai Indra SH MH menilai, DR Ikhsan adalah seorang politisi-akademisi yang mumpuni, sehingga layak diusung sebagai Calon Walikota Dumai. Kepada wartawan, akademisi dari Fakultas Hukum Universitas Riau ini, Senin (25/1/10) mengatakan, bahwa pakar tata kota dan ruang wilayah jebolan ITB, Bandung itu, merupakan seorang kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), bahkan lebih tepatnya ia merupakan embrio PKS di Riau. "Saya melihat dari sisi kualifikasi yang dimilikinya, DR Ikhsan hanya pantas diusung sebagai Calon Walikota, bukan sebagai calon wakil walikota. Tapi ini politik tentunya kemungkinan itu bisa saja terjadi. Hanya saja sosok seperti DR Ikhsan dinilai kurang pas jika hanya menjadi 'ban serap' atau wakil walikota saja," kata Mexsasai. Menurut Mexsasai, apalagi berdasarkan respon masyarakat Dumai atas pencalonan sebagai walikota mendapat respon baik, terutama di polling media lokal di Dumai menempati urutan teratas, dalam posisinya bukan sebagai incumbent atau tokoh baru dalam perpolitikan di Dumai," kata Mexsasai. Namun, dari sisi ketentuan UU, memang PKS harus berkoalisi dengan Parpol lain untuk mencalonkan DR Ikhsan sebagai Walikota Dumai, karena PKS di Dumai hanya menempatkan dua orang saja kadernya di DPRD Dumai, sementara jumlah minimal untuk mencalonkan pasangan Cako dan Cawako di Dumai adalah lima kursi atau 15 persen jumlah kursi di DPRD Dumai. "Menurut saya, keberanian DR Ikhsan mencalonkan diri sebagai Walikota Dumai perlu mendapat perhatian serius oleh PKS, partai yang selama ini digeluti Ikhsan. Apalagi ia merupakan kader murni PKS, mengapa tidak, jika PKS mulai percaya diri (PD) mengusung kader sendiri sebagai orang nomor satu, bukan lagi sebagai nomor dua atau ikut-ikutan mencalonkan orang lain di luar kader," katanya. Belajar dari sejarah perjalanan PKS di Riau setiap menghadapi Pilkada di setiap kab/ kota maupun provinsi Riau, tarik ulur hanya untuk bergaining di nomor dua seharusnya tidak terulang lagi ke depan. PKS harus percaya diri mencalonkan kader terbaiknya untuk di nomor satu, (walikota atau bupati). "JIka pun harus kalah maka PKS kalah secara terhormat. Kader di akar rumput tidak bercerai-berai, bahkan bisa jadi kader akar rumput PKS bertambah militansinya, karena kader murni PKS maju di nomor satu. Ini juga bisa berpengaruh dalam kemajuan PKS di masa yang akan datang," tambahnya.(rls/ad)

Berita Lainnya

Index