Pemprov Riau Tunjukkan Komitmen Majukan Perempuan

PERHATIAN dan komitmen tinggi diperlihatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dalam memajukan dan memberdayakan kaum perempuan, terutama dalam pembangunan. Ini bisa dilihat dengan dibentuknya Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang khusus menangani perempuan. SKPD tersebut diberi nama Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB). Perempuan memegang peranan penting dalam perjalanan bangsa. Maju mundurnya suatu bangsa tidak terlepas dari peran perempuan yang diawali dari lingkungan terkecil dalam hal ini keluarga hingga pada cakupan yang lebih luas lagi. Tak hanya membentuk BP3AKB, Pemprov Riau juga mendukung penuh keberadaan organisasi-organisasi wanita. Salah satunya adalah Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) yang sudah ada sejak tahun 1960. BKOW Riau memegang peranan strategis untuk mewujudkan keinginan tersebut. Terutama dalam hal meningkatkan kualitas SDM dan peran wanita. Hingga kini sudah banyak kegiatan yang dilakukan BKOW Provinsi Riau dalam rangka meningkatkan wawasan, pengetahuan ibu rumah tangga, perempuan dan anak remaja puteri di Riau. Ketua Dewan Penasehat BKOW Provinsi Riau, Dra Hj Septina Primawati Rusli MM memukul gong saat menghadiri pembukaan gerakan perempuan tanam dan pelihara di Kawasan UIN Susqa Seperti mengadakan pelatihan keterampilan diri mulai dari memasak, membuat kue, menjahit, membuat kerajinan tangan dan sebagainya. Meski terkesan sederhana dan kecil, namun pelatihan-pelatihan ini bisa dirasakan langsung oleh binaan BKOW. Tak sedikit di antara mereka yang lantas membuka usaha dan mandiri dari hasil pelatihan yang diberikan untuk membantu keuangan keluarga. Ketua BKOW Provinsi Riau, Hj Novilia Syarief SE mengakui potensi yang dimiliki perempuan Riau sangat besar. "Perempuan Riau cukup punya potensi. Hanya saja selama ini potensi yang ada pada dirinya kurang tergali maksimal. Untuk itu, kita berupaya menggali potensi yang dimiliki perempuan-perempuan Riau lewat program-program yang langsung menyentuh perempuan," terang Novi. Dikatakannya, selain pelatihan keterampilan diri, BKOW juga banyak mengadakan kegiatan sosial kemasyarakatan, seminar tentang pendidikan anak, keluarga dan kesehatan, gerakan menanam pohon dan sebagainya. Tak hanya kegiatan-kegiatan yang bersifat keduniawian semata, BKOW juga rutin mengadakan kegiatan keagamaan sebagai upaya meningkatkan kualitas keimanan. Seperti mengadakan tabligh akbar atau pengajian setiap kali ada peringatan hari besar agama Islam. BKOW Riau Dukung Program Pemprov Sebagai mitra pemerintah, BKOW Riau secara nyata mendukung program-program Pemprov Riau. Tidak hanya konsen dalam hal meningkatkan kualitas SDM perempuan, BKOW Riau juga mendukung program-program pemprov lainnya. Novi memberi contoh program Pemprov Riau yaitu agar organisasi kemasyarakatan memiliki Surat Keterangan Terdaftar (SKT). Diakui Novi, dari 68 organisasi wanita di Riau yang tergabung sebagai anggota BKOW Riau, 58 di antaranya sudah memiliki SKT. Sedangkan sisanya terus dimotivasi dan dibantu mengurus SKT. "Kita menyadari pentingnya SKT ini agar tidak ada penyelewengan anggaran dan kegiatan organisasi bisa dipertanggungjawabkan," sebutnya. Dari buku "Jejak-jejak Pengabdian Kilas Balik 50 Tahun BKOW Riau" diketahui bahwa dalam menjalankan programnya, BKOW Provinsi Riau terdiri dari lima unsur berdasarkan organisasi. Pertama, unsur fungsional, dimana ada Dharma Wanita Persatuan Provinsi Riau. Kedua, unsur fungsional-fungsional, yang terdiri dari IKWI cabang Riau, IIDI, IKASFI, Bhayangkara Daerah Riau, Persit KCK Koordinator Cabang Rem 031, PIA Ardhya Garni, Dian Kemala, PIISEI, PIII, PIDHI, Dharma Yukti Karini dan Pepabri/Warakawuri. Ketua Dewan Penasehat BKOW Provinsi Riau, Dra Hj Septina Primawati Rusli MM bersilaturrahmi dengan pengurus dan anggota Organisasi Wanita se-Provinsi Riau dalam menyambut Ramadhan 1434 H lalu di Gedung Dharma Wanita. Ketiga, unsur kemasyarakatan. Di sini ada organisasi HWK, Perwanas, GOPTKL, Kerta Werdatama. Keempat, unsur profesi, terdiri Iwapi, IBI, Harpi Melati, IGTKI PGRI, Argadia, IPSBI dan Pancawati. Kelima, unsur keagamaan ada Wanita Islam Riau, PW Aisyrah, Wanita Tarbiyah Islam, Al Hidayah, Muslimat NU, KPI MDI, PWKI, PW BKMT, Wanita Muslimah, Wanita Khatolik dan Wanita Budhist. Selain lima unsur tersebut, ada juga simpatisan atau mitra BKOW. Mereka adalah Adhyaksa Dharma Karini, TP PKK Provinsi Riau, PIAGAMA, PIIWATI, KPPI, IKKD Riau, GOW Pekanbaru, TP PKK Pekanbaru, Pengajian Ridho Ilahi. (adv) Riau Bangun Museum Perempuan Rp40 Miliar PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) membangun museum perempuan di kawasan Bandar Serai Purna MTQ, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. Pembangunan tersebut menghabiskan dana sekitar Rp40 miliar. Peresmian pembangunan atau peletakan batu pertama dilakukan Kepala Dinas PU Provinsi Riau, SF Hariyanto, Senin (4/11) lalu. Menurutnya, pembangunan tersebut dianggarkan dua tahun anggaran."Untuk tahun 2013 dalam APBD-P dianggarkan Rp2,4 miliar. Sisanya APBD 2014," ujar Hariyanto. Menurut Hariyanto, pembangunan museum tersebut sempat menemui berbagai kendala, seperti lokasi. "Awalnya pembangunan museum perempuan dianggarkan tahun 2011, namun kita belum menemukan lokasi yang tepat. Sehingga dananya terpaksa dikembalikan ke kas daerah," katanya. Kemudian, tahun 2013 pihaknya memilih kawasan Purna MTQ sebagai tempat pembangunan museum perempuan tersebut "Pembangunan museum ini nantinya akan memiliki dua lantai dengan konsep Melayu modern. Ini merupakan museum perempuan pertama yang ada di Indonesia," ungkapnya. Sementara itu, Dewan Pembina Perempuan Riau Bangkit Foundation (PRBF), Dra Hj Septina Primawati Rusli MM menyebutkan, pembangunan museum perempuan tersebut terinspirasi dari keberadaan museum serupa yang sederhana di Johor, Malaysia. Sekda Prov Riau Drs Zaini Ismail, M.Si menghadiri Ground Backing Pembangunan Gedung Museum Perempuan Prov Riau di Komp Purna MTQ. "Museum di Johor itu sangat sederhana. Namun, memiliki data dan informasi tentang perempuan dan kepemimimpinanya di Johor. Inilah yang mendorong kita untuk membangun museum serupa di Riau," katanya. Hadir dalam acara peletakkan batu pertama itu, Sekdaprov Riau, H Zaini Ismail, Ketua PRBF, Hj Roslaini Ismail Suko dan sejumlah pejabat Pemprov Riau serta pengurus organisasi kewanitaan di Riau. (adv) Tunjukkan Potensi Diri KAUM perempuan di Riau harus terus meningkatkan kemampuan dan skill (keterampilan) diri agar bisa berperan aktif dan ikut terlibat langsung dalam menetukan arah pembangunan Riau ke depannya. Tanpa adanya kemampuan, kesempatan dan peluang yang sudah tersedia tidak akan bisa dimanfaatkan secara maksimal. Saat sekarang ini akses untuk meningkatkan kualitas diri sudah sangat banyak melalui media cetak, elektronik, kursus-kursus dan sebagainya. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak mau meningkatkan skill. Sementara peluang-peluang untuk diisi oleh kaum wanita juga sudah banyak terbuka. Namun tanpa skill, mustahil wanita bisa mengisi peluang-peluang tersebut. Kaum wanita jangan hanya berpangku tangan, pasrah menjalani kehidupannya sehari-hari. Tunjukkan kemampuan diri agar orang banyak bisa melihat eksistensi diri kita. Salah satu peluang bagi perempuan untuk ikut terlibat dalam menentukan arah pembangunan daerah adalah dengan duduk sebagai anggota legislatif. Kesadaran kaum perempuan pun semakin tinggi. Ini terbukti dengan semakin banyaknya perempuan menjadi caleg. Dan semakin bertambahnya jumlah perempuan yang duduk sebagai anggota dewan, meski jumlahnya masih bisa dikatakan kurang. Banyaknya perempuan yang menjadi caleg ini bisa disebut sebagai kebangkitan kaum perempuan untuk meningkatkan perannya di masyarakat. Meningkatnya kesadaran kaum wanita untuk menunjukkan kemampuannya di masyarakat, tidak terlepas dari peranan organisasi-organisasi wanita yang ada di Riau. Salah satunya adalah BKOW Provinsi Riau. Saya menilai BKOW saat ini sudah cukup memberdayakan anggota-anggota yang tergabung untuk menunjukkan eksistensi diri di tengah masyarakat dan ini harus terus ditingkatkan. (adv) BK3S Mitra Pemerintah Wujudkan Kesejahteraan Sosial Sebagai badan yang memiliki orientasi kerja menyangkut kegiatan-kegiatan kesejahteraan sosial, maka eksistensi Badan Koordinasi Kegiatan Sosial (BK3S) Riau sangat membantu Pemprov Riau, dalam rangka mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan sosial yang begitu banyak di tengah masyarakat. Oleh karena itu, melalui Ketua BK3S Riau, Hj Septina Primawati Rusli, mengungkapkan bahwa pihaknya siap mendukung dan bermitra dengan pemerintah, dalam mewujudkan kesejahteraan sosial. "Tugas dari BK3S bukanlah sebuah tugas yang mudah, tetapi juga bukan sebuah hal yang tidak mungkin dapat diwujudkan, karena kunci penyelesaiannya sangat tergantung pada komitmen, niat dan kerja keras kita sendiri," ujar Septina, beberapa waktu lalu. Adapun kegiatan rutinitas tahunan BK3S Riau adalah, memberikan bantuan kepada anak yatim dan dhuafa di lingkungan BK3S, sekolah-sekolah, janda-janda veteran, orang cacat tuna netra, tuna rungu, tuna daksa, kegiatan ramadhan sharing dengan kabupaten/kota supaya semuanya terakomodir dalam memberikan santunan kepada panti/non panti, Safari Ramadhan, Buka Puasa dengan anak yatim, dan lainnya. Bentuk mitra pemerintah, ketika terjadi musibah seperti banjir, BK3S sering bersama Pemprov Riau menyerahkan bantuan kepada korban terkena banjir. Bahkan BK3S Riau juga sering melaksanakan kegiatan pasar murah diberbagai daerah, sebagai bentuk rasa peduli terhadap masyarakat. "Kami akan terus membantu pemerintah dalam menanggulangi masalah kesejahteraan masyarakat yang terus meningkat, seiring perkembangan lingkungan saat ini," kata Septina. Sesuai dengan fokus pembangunan di Provinsi Riau, mengatasi masalah kebodohan kemiskinan dan infrastruktur, maka BK3S Riau selama ini telah menunjukan dedikasinya untuk kesejahteraan sosial menciptakan sinergitas antara BK3S dan pemerintah serta dunia usaha, untuk mensinkronisasi program yang dapat menyentuh masyarakat, sehingga tercipta kesejahteraan hakiki di Provinsi Riau. (adv)

Berita Lainnya

Index