Pemprov Riau Tanggapan Serius Masalah Karhutla

PEKANBARU: Berdasarkan pendataan yang dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) Riau diketahui ada 240 desa di Riau menjadi langganan kebakaran hutan dan lahan setiap tahunnya. Lahan yang menjadi sasaran kebakaran itu sampai saat ini belum diketahui siapa pemiliknya. 

Hal itu dikatakan Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit kepada wartawan, Rabu (18/2) di Kantor Gubernur Riau terkait masih terus berlangsungnya kebakaran hutan dan lahan di Riau sampai saat ini. Dia mengatakan kebakaran hutan dan lahan yang terus berlangsung saat ini akan tetap menjadi perhatian utama Pemda Riau. Disebutkannya, upaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan itu terus dilakukan Pemda Riau dengan menerjunkan personil, menggunakan bajtuan helikopter sampai membuat hujan buatan. Namun karena hutan dan lahan yang terbakar sangat luas, upaya memadamkan api mengalami hambatan. Dijelaskan Mambang, kebakaran lahan yang terjadi di Riau pada umumnya bukan karena kesengajaan, namun akibat teriknya cuaca dan kuatnya hembusan angin yang saat ini terjadi di Riau. Kebakaran di sebuah lokasi bisa berpindah dengan cepat ke lokasi yang lain. "Jadi bisa disimpulkan, bahwa kebakaran lahan yang terjadi selama ini, pada umumnya bukan karena sengaja, melainkan karena faktor alam. Inilah yang menjadi sulitnya mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Riau," ungkapnya. Mambang melanjutkan, faktor utama yang menjadi sebab musibah kebakaran terus terulang di Riau adalah karena banyaknya lahan kosong tanpa kepemilikan yang jelas. Di lahan-lahan kosong itulah yang setiap tahun kebakaran selalu terulang. Berdasarkan data yang dihimpun Pemprov Riau, ada lokasi yang tersebar di sekitar 240 desa di seluruh Riau yang setiap tahun menjadi lokasi langganan kebakaran. Kawasan tersebut hampir seluruhnya tak jelas kepemilikannya.(zas)
 

Berita Lainnya

Index