PEKANBARU (RiauInfo) Menanggapi seruan MUI Pusat tentang selalu terulangnya kasus pengoplosan daging sapi dengan babi setiap tahunnya, khususnya menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri di daerah Pulau Jawa, Pemerintah dan masyarakat Kota Pekanbaru pun perlu mewaspadainya. Pemerintah pun diharapkan untuk pro aktif mewaspadainya.
Seperti halnya yang dikatakan Ketua Komisi II, Syafri Efendi kepada wartawan Senin (25/8) di Balai Payung Sekaki. Menurut Safri, kasus seperti ini bisa saja terjadi di Pekanbaru. Karena minimnya pengetahuan masyarakat untuk membedakan yang mana daging sapi dan babi.
Karena itu, diharapkan kepada pemerintah untuk mengadakan sosialisasi agar masyarakat tidak terjebak oleh prilaku oknum yang tidak bertanggung jawab, sekaligus pengawasan di berbagai pasar tempat penjualan daging, ujarnya.
Masih kata Syafri, jika ditemukan adanya oknum yang bermain akan hal ini, pemerintah harus tegas untuk melakukan tindakan. Ungkap motif apa sebenarnya hingga terjadi pengoplosan tersebut. (muchtiar)
