Pemkab Pelalawan Berusaha Pertahanan Keberadaan Bono

PEKANBARU (RiauInfo) - Kabupaten Pelalawan terdapat fenomena alam yang sangat langka di dunia, yakni Bono. Bono adalah gelombang yang yang terjadi akibat pertemuan air surut dari sungai Kampar dengan air naik dari laut. Selama ini Bono menjadi objek wisata andalan Pelalawan.
Namun Bono dikhawatirkan akan hilang seiring dengan adanya kegiatan penambahan di sungai Kampar tempat dilaluinya Bono. Jika kegiatan pertambangan tersebut tidak segera dihentikan, sungai Kampar akan semakin dalam dan Bono tidak akan terjadi lagi. Terkait hal itu, Pemkab Pelalawan berusaha mempertahankan keberadaan Bono dengan mengajukan inklaf wilayah perairan Sungai Kampar yang termasuk wilayah Kabupaten Pelalawan. Hal itu dikatakan Kepala Bidang Geologi dan Migas Dinas Pertambangan dan Energi Pelalawan, HT Nahar. Dia mengatakan inklaf ini dimulai dari pulau Ketam hingga Tanjung Kepala. Dengan diajukannya inklaf itu diharapkan tidak satupun pertambangan yang diizinkan di areal yang terdaftar sebagai Agro Wisata Bono tersebut. "Soalnya kalau sungai semakin dalam dapat merusak lingkungan," ujarnya. Kondisi sungai yang semakin dalam akan berpotensi menghilang Bono yang menjadi salah satu maskot wisata Pelalawan selain Istana Rayap. Jika penambangan pasir tak dicegah, bisa juga akan menyebabkan tumpahan air asin ke lahan karet dan pertanian wargadi sepanjang sungai Kampar.(ad)

Berita Lainnya

Index