Pemkab Bengkalis Sudah Alokasikan Dana Rp 103 Milyar

PEKANBARU (RiauInfo) - Bupati Bengkalis H Syamsurizal mengatakan, Pemkab Bengkalis terus melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan produktivitas lahan sawah di kawasan sentra produksi (KSP) Sepotong. Total dana yang telah dianggarkan untuk itu, hingga saat ini sudah sekitar Rp 103 milyar.

Peningkatan produktivitas itu tidak hanya difokuskan melalui ekstensifikasi lahan, tetapi juga melalui program intensifikasi. Tahun 2008 ini misalnya, di kawasan yang meliputi 10 desa di Kecamatan Siak Kecil dan Bukit Batu ini, akan dihadirkan teknologi irigasi teknis dengan sistem pipanisasi. “Dana yang sudah kita anggarkan untuk irigasi ini mencapai Rp. 103 milyar. Tapi teknologi ini baru kita fokuskan untuk lahan sawah seluas 1.500 hektar,” ujar Syamsurizal saat melakukan panen raya di Dusun Sri Bangun Sari Desa sepotong Siak Kecil, Kamis (28/2) lalu. Dengan adanya irigasi sistem pipanisasi ini nantinya, sambung Syamsurizal, diharapkan petani bisa lebih meningkatkan produksi sawahnya. Sehingga ke depan, pola tanam mereka nantinya tidak lagi tergantung pada air hujan. Kapan saja mereka butuh air, kebutuhan itu tersedia. “Selain itu kita juga memberikan bantuan pupuk dan segala macam kebutuhan sarana peningkatan produksi pertanian. Jika selama ini panen para petani hanya satu kali setahun, dengan adanya irigasi itu diharapkan minimal dua kali setahun,” ujar Syamsurizal didampingi Kadis Pertanian dan Peternakan (Distanak), H Ahmad Ramli. Bukan itu saja, saat ini Pemkab Bengkalis, sambungnya, juga telah melakukan kerjasama dengan salah satu perusahaan untuk melakukan alih teknologi untuk lebih meningkatkan produktivitas lahan menjadi 8 sampai 12 ton gabah kering panen (GKP) per hektar. Memang, dibandingkan tahun lalu, sebagaimana data ubinan petugas lapangan seperti disampaikan Ahmad Ramli, pada musim tanam 2007/2008 ini rata-rata produktivitas lahan dengan menggunakan varietas IR 42 sekitar 4,4 ton per hektar. “Meningkat sekitar 40 persen per hektar dibanding musim tanam 2006/2007,” ujarnya. Apa yang dikemukakan Ahmad Ramli ini dibenarkan sejumlah petani. “Alhamdulillah. Rata-rata peningkatannya memang sekitar 40 persen,” ujar Jait (50), salah seorang petani saat diwawancarai sejumlah wartawan sebelum panen raya dimulai. Upaya yang dilakukan Pemkab Bengkalis itu, kata Syamsurizal lagi, selain untuk mendukung kebijakan Operasi Pangan Riau Makmur (OPRM) yang dicanangkan Gubri HM Rusli Zainal tahun 2006 lalu, tujuan utamanya untuk meningkatkan taraf kesejahteraan petani. “Swassembada pangan hanya tujuan antara yang ingin dicapai. Sedangkan tujuan utamanya bagaimana kesejahteraan petani meningkat. Menjadi kaya raya. Untuk menghilangan anggapan selama ini bahwa petani sawah itu identik dengan kemiskinan. Hal inilah yang hendak kita capai melalui berbagai program dan kebijakan yang dilakukan ini,” terang Syamsurizal. Sehubungan dengan itu, Syamsurizal berharap para petani tidak melakukan alih fungsi lahan untuk momoditas lain. “Misalnya dijadikan lahan kebun kelapa sawit,” harapnya seraya mengatakan berbagai infrastruktur di KSP itu juga akan dibenahi. Misalnya, peningkatan kualitas jalan menuju KSP dan di lahan persawahan.(ad)
 

Berita Lainnya

Index