PEKANBARU (RiauInfo) -Penilaian dunia untuk bangsa Indonesia yang dianggap tidak peduli terhadap lingkungan dibantah oleh Departemen kehutanan. “Kita terus melakukan upaya penanaman untuk memulihkan lahan yang telah terdegradasi,"sebut Sunaryo dari Dephut RI.
Usaha rehabilitasi hutan dan lahan yang dilakukan pemerintah sejak tiga hingga 4 tahun terakhir telah direalisasikan dengan anggaran sekitar 15 trilyun rupiah lebih untuk penanaman lahan yang terdegradasi di seluruh Indonesia.
Gerakan rehabilitasi bagi hutan tersebut membuktikan kontribusi Indonesia secara sukarela untuk perbaikan lingkungan hidup dunia. Sedikinya lebih dari 2 juta hektar lahan dalam tiga tahun terakhir telah dijamah oleh program rehabilitasi terhadap hutan yang diniali mengalami kerusakan di Indonesia.
Kalkulasi kasarnya tiap satu hektar ditanam sekitar hampir 400 sampai 500 batang. Jika sebnayak itu ditanam dalam satu hektarnya maka berapa jumlahnya kalau dikalikan dengan dua juta hektar,” ungkap Staf Ahli Menteri Kehutanan Bidang Kemitraan, DR Sunaryo usai acara Sosialisasi Aksi Penanaman Serentak Indonesia dan Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon (GPTPP), Jum’at (16/11) di kantor gubernur Riau, Pekanbaru.
Menurut Sunaryo, program pemerintah memulihkan kondisi hutan Indonesia dengan menanam kembali telah dilounching dan berlangsung sejak tahun 2004 lalu. Program ini direalisasikan melalui Departemen Kehutanan hingga ditangani oleh pemerintah daerah melalaui Dinas kehutanan dan pihak terkait lainnya di tiap daerah.(Surya)
