Pemerintah Diminta Konsisten Memblokir Situs Porno

PEKANBARU (RiauInfo) - Sehubungan dengan Instruksi pemerintah pusat kepada masing-masing penyedia jasa layanan internet untuk segera memblokir situs-situs porno ternyata mendapat tanggapan beragam dari berbagai kalangan baik kampus maupun anak sekolah yang dengan mudah dapat membuka situs dimanapun.

Seperti yang dikatakan Jamri mahasiswa UNRI jurusan Hukum yang hampir selesai ini. Menurutnya, pemerintah pusat sebaiknya mengambil kebijakan ini jangan hanya karena suatu peristiwa saja. Misalkan ada kasus pemerkosaan lalu situs porno atau filmnya dituding sebagai biang keladi, lalu hilang tanpa aplikasi. Seharusnya pemerintah pusat dengan tegas mengambil kebijakkan dengan mengintruksikan kepada pihak provinsi untuk mengambil langkah kongkrit, kapan perlu jika ada pihak penyedia jasa layanan internet masih membangkang beri ancaman penututupan agar menjadi pelajaran. Jika ini benar-benar dilaksanakan pertama akan menyelematkan generasi muda dari bahaya pornografi. Kedua, membudayakan generasi bangsa ini menggunakan sesuatu dengan sewajarnya. Karena menurutnya jika belajar dari bangsa Jepang, generasi muda bahkan anak setingkat SD rata-rata sudah menggunakan tekhnologi internet untuk belajar, apakah itu keperluan sekolah atau non sekolah. Menurutnya, budaya inilah yang harusnya ditanamkan kepada masyarakat Indonesia khususnya Riau yang terkenal dengan budaya Melayunya. Sering sekali bangsa ini, khususnya generasi bangsa yang masih labil menggunakan sesuatu tidak pada tempatnya. Contoh saja banyak terdapat anak sekolah atau pun mahasiswa saat menggunkan internet membuka situs porno. "Padahal jika dimanfaatkan dengan baik internetkan sama dengan sekolah kedua. Seperti Bangsa Jepang, anak-anak di sana banyak yang menggunakan internet termasuk tingkat SD. Tetapi mereka benar-benar memanfaatkan untuk kepentingan belajar," paparnya kepada RiauInfo, Sabtu (5/4). Untuk itu ia benar-benar meminta ketegasan kepada pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi untuk segera bisa diaplikasikan. (muchtiar)

Berita Lainnya

Index