Pembangunannya Menghabiskan Dana Rp2,6 Miliar

YOGJAKARTA (RiauInfo) - Para mahasiswa Riau yang melanjutkan pendidikannya di Yogyakarta kini telah memiliki asrama baru. Gubernur Riau (Gubri) Drs H Wan Abu Bakar MS MSi meresmikan itu, Senin (3/11), di kawasan Bintaran Tengah II, JYogyakarta. 

Selain disaksikan ratusan mahasiwa asal Riau yang kuliah di berbagai perguruan tinggi di Jogjakarta, acara itu juga dihadiri beberapa tokoh masyarakat asal Riau dan sejumlah pimpinan Muspida setempat. Dalam sambutannya, Wan meminta agar pembangunan asrama dievaluasi sesuaianggaran yang disediakan. Permintaan Wan itu disampaikan setelah mendengar banyak keluhan dari para mahasiswa dan penasehat Ikatan Pelajar Riau (IPR)Jogjakarta Ridwan Usman. Ridwan sebelumnya sempat mengkritisi berbagai kelemahan dalam pembangunan asrama tersebut. Apalagi, dana untuk pembangunan asrama itu sebesar RP2,6miliar. Tapi banyak pihak menyebut, paling hanya menghabiskan dana sebesar Rp1miliar. “Lalu sisanya itu kemana?” tanya Ridwan.Ridwan juga melaporkan kondisi asrama yang meski baru selesai dibangun tapisudah retak dimana-mana, saluran air kamar mandi tidak berfungsi sejak pertama dipakai, dan kamar mandinya banyak yang tidak bisa digunakan. “Asrama initinggal menunggu runtuh saja,” sebutnya. Menanggapi hal itu, Wan meminta jika memang ditemukan berbagai kelemahan dalam pembangunan asrama, maka pihaknya akan mengevaluasi kembali berbagaiketidaksempurnaan itu. Menurut Wan, di era transparansi sekarang ini, hendaknya setiap anggaran digunakan secara akuntabel dan bertanggung jawab. “Insya Allah akan ada evaluasi sejauhmana realisasi anggaran yang digunakan untuk membangun (asrama-red) ini. Zaman sekarang itu harus transparan atas anggaran yang digunakan,“ tegas Wan yang disambut gembira para mahasiswa. Wan juga meminta agar seluruh fasilitas yang belum sempurna itu dibenahi dengan menggunakan anggaran tahun 2008. Wan langsung memerintahkan Karo PP EdwardSanger agar berkoordinasi dengan pimpinan asrama bagaimana sebaiknya melakukan perbaikan asrama tersebut. “Jangan semuanya diserahkan ke pemborong. Kalau pemborong tak punya hubungan emosional, bisa semaunya saja membangun asrama. Padahal seharusnya pemborongjuga memiliki tanggungjawab moral. Sebab dengan dana sekecil-kecilnya bisa dibangun dengan sempurna, “ ujar salah seorang Ketua DPP PPP itu.Renovasi asrama putra Riau yang dimulai pembangunannya oleh perusahaan kontraktor asal Pekanbaru PT Melindo Putra sejak Agustus–Desember 2007 itu menelan biaya sebesar Rp2,6 miliar. Dibangun dua lantai, asrama dengan luas bangunan 1500 m dan luas tanah 1800 meter itu, punya 32 kamar. Dengan penghuni dua orang setiap kamar, setiap mahasiswa akan memperolehfasilitas dua tempat tidur, dua lemari dan dua meja. Asrama mahasiswa juga dilengkapi dengan musalla, sekretariat dan dua kamar mandi di setiap lantai. Sementara Ketua IPR Jogjakarta Efri Wahyudi mengaku seluruh mahasiswa asal Riau di Jogjakarta merasa beruntung bisa menempati asrama mahasiswa yang dibangunselama empat bulan itu.(ad/rls)


Berita Lainnya

Index