Pemadaman Listrik Makin Membuat Usahawan di Pekanbaru Terpukul

PEKANBARU (RiauInfo) - Pemadaman listrik melebihi target yang dilakukan PLN di Pekanbaru membuat kalangan pengusaha mikro dan kecil Pekanbaru makin terpukul. Sebelumnya pihak PLN mengatakan hanya melakukan pemadaman dua kali sehari, tapi kenyataannya lebih dari itu. 

Berita tersebut menjadi headline Tribun Pekanbaru edisi Kamis (14/8) berjudul "Pusing, Pemadaman Bertambah". Menurut harian ini para pengusaha tidak mengerti akan sikap PLN ini. Mereka ingin PLN konsisten dengan pernyataannya dan main seenaknya memadamkan listrik. Berita penganiayaan wartawan yang dilakukan Ketua Panwaslih Riau, Dicky Ronaldi menjadi berita utama Pekanbaru Pos hari ini. Harian ini dalam berita berjudul "Jika Terbukti, Harus Diadili" menyebutkan PWI melalui penasehat hukumnya, Kapitra mendesak pihak kepolisian mengusut kasus tersebut. Sikap bejat seorang pria beristri 3 warga Simpang Kumu, Kecamatan Rambah Hilir, Rokan Hilir yang tega menggejot siswa SMA yang juga anak tetangga menjadi berita utama Pekanbaru MX. Dalam berita berjudul "Siswi SMA Dijebol Pria Beristri Tiga" disebutkan sebelum menggenjot siswi SMA itu dia sempat berjanji akan mengawininya. Vonis 4 tahun yang dijatuhkan Pengadilan Negeri Pekanbaru kepada Mantan Kepala Badan Kejahteraan Sosial (BKS) Riau, Dr H Dralis Ilyas menjadi berita utama Koran Riau hari ini. Dalam berita berjudul "Darlis Divonis 4 Tahun" disebutkan Darlis terbukti melakukan korupsi dana bantuan banjir senilai Rp 5,8 miliar. Berita yang sama juga jadi headline Riau Mandiri hari ini. Dalam beritanya disebutkan bahwa selain Darlis, mantan bendahara BKS Riau Ibrahim juga diganjar 4 tahun penjara untuk kasus yang sama. Berita itu berjudul "Darlis dan Ibrahim Divonis 4 Tahun". Ultimatum Mahkamah Konstitusi (MK) kepada pemerintah agar segera memenuhi kewajiban konstitusional terkait anggaran pendidikan menjadi berita utama Riau Pos hari ini. Berita itu berjudul "MK Putuskan Anggaran Pendidikan 20 Persen". Perang urat saraf antara KPK dan Kejagung kembali terjadi. Perang ini berawal dari KPK yang mengaku telah mengantongi dua nama jaksa yang terlibat dalam kasus aliran dana BI. Akibatnya Kejagung Hendarman menantang KPK untuk menyebutkan dua nama itu. Berita ini menjadi headline Metri Riau berjudul "KPK dan Kejagung 'Perang Lagi'".(Ad)

Berita Lainnya

Index