PEKANBARU (RiauInfo) - Peluang Tabrani Rab dan Instsiawati Ayus, dan Fauzi Kadir untuk maju dalam Pemilihan Gubri mendatang tertutup. Hal ini disebabkan karena adanya keputusan KPUD Riau memajukan Pigubri tersebut, sehingga menutup peluang para calon Independent mengikuti Pilgubri.
Kondisi ini menjadi berita utama Tribun Pekanbaru edisi Rabu (9/4) berjudul "Kans Tabrani-Ayus Tertutup". Dalam berita ini disebutkan ketiga calon itu kecewa dengan keputusan KPUD Riau itu. Bahkan Tabrani Rab menyebutkan keputusan tersebut diluar prosedural.
Berita yang sama juga jadi headline Metro Riau berjudul "Calon Independen Terancam Gagal". Harian ini menyebutkan, sampai saat ini belum ada petunjuk teknis KPU untuk calon independen untuk maju di Pilkada. Sedangkan pendaftaran calon Gubri dan Wagubri Riau sebentar lagi lagi dilaksanakan.
Meski kini menjadi tahanan KPK, Saleh Djasit ternyata masih punya peluang mencalonkan diri sebagai Calon Gubri. Ini menjadi berita utama Pekanbaru Pos dalam berita berjudul "Saleh Bisa Calonkan Diri". Mengutip pernyataan anggota KPUD Riau, Syamsul Jaafar, sebelum ada keputusan tetap di pengadilan, seseorang masih bisa mencalonkan diri.
Penangkapan yang dilakukan Polda Riau terhadap 3 oknum polisi yang diduga melakukan pesta sabu-sabu menjadi berita uatama Pekanbaru MX hari ini. Dalam berita itu disebutkan ketiga oknum polisi itu ditangkap di Pekanbaru dan Dumai. Berita itu berjudul "Pesta Sabu 3 Oknum Polisi Digaruk".
Sedangkan Media Riau berita utamanya harin ini tentang Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan yang diterima Riau sebesar Rp58,6 M. Dalam berita berjudul "Riau Terima DAK Rp 58,6 M" disebutkan DAK yang diterima tahun 2008 ini meningkat bila dibandingkan tahun lalu.
Marahnya Presiden SBY terhadap seorang bupati yang tertidur saat dia berpidato di hadapan peserta Lemhanas menjadi berita utama Riau Pos hari ini. Dalam berita berjudul "Marah, SBY Pukul Podium" disebutkan saat melihat ada peserta Lemhanas tertidur, SBY sempat memukul podium.
Riau Mandiri juga mengangkat berita itu sebagai headlinenya. Dalam berita berjudul "SBY Marahi Bupati Penidur" harian ini menyebutkan selain marah, SBU juga minta kepada bupati yang penidur itu untuk meninggalkan ruangan dengan nada keras.(Ad)
