Berdasar rekaman satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) 18, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan jumlah kebakran hutan dan lahan terbanyak berada di daerah Kabupaten Pelalawan mencapai 16 titik api.
Sementara daerah Kabupaten Siak, Kampar dan Inderagiri Hulu (Inhu) masing-masing mengalami 4 titik kebakran hutan dan lahan. Selanjutnya daerah Kabupaten Bengkalis dan dan Rokan Hilir (Rohil) masing-masing punya 2 titik api. Tidak ketinggalan daerah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Kuantan Singingi (Kuansing) dan Inderagiri Hilir (Inhil) masing-masing mengalami 1 titik karhutla. Sehingga jumlah kebakran hutan dan lahan mencapai 35 titik di wilayah Provinsi Riau hari ini.
Kepala BMKG Pekanbaru Blucher Dologsaribu melalui staf analisa Warih mengatakan, jumlah kebakran hutan dan lahan relatif menurun dibanding beebrapa hari terkahir di Riau. Namun pertumbuhan titik api mesti perlu tetap diwaspadai menyusul masih kecilnya peluang hujan di Riau. BMKG Pekanbaru mencatat peluang hujan ringan ada di sejumlah daerah, seperti bagian Timur dan pesisir Timur Inhil dan juga daerah Siak.
"Namun peluangnya sangat kecil sekali, hujannya bersifat lokal dan berintensitas ringan saja dengan peluang pada rentang waktu sore dan malam hari,"ungkap Warih kepada RiauInfo di Pekanbaru.(Surya)
PELUANG HUJAN MASIH MENIPIS... 9 Daerah Riau Berbagi 35 Titik Api
PEKANBARU (RiauInfo) - Musim kering dengan cuaca cerah berawan serta suhu udara mencapai 35 derjat celsius masih berlanjut, Kamis (28/05/2009) ini di Riau. Keadaan itu juga disusul oleh pertumbuhan kebakran hutan dan lahan di sejumlah daerah Riau. Sedikitnya 9 daerah Riau tercatat menjadi korban kebakran hutan dan lahan hari ini.
.jpg)
