PEK Justru Dinilai Sejalan Dengan K2I

PEKANBARU (RiauInfo) - Tudingan sebagian pihak yang menyebutkan bahwa upaya Pemprov Riau mengungkapkan kembali kredit macet pada program ekonomi kerakyatan (PEK) bermuatan politik, dibantah keras oleh pihak Pemprov Riau sendiri. 
Asisten II Setdaprov Riau Herlian Saleh dalam keterangannya kepada wartawan mengatakan, pengungkapan kredit macet PEK itu sama sekali tidak ada muatan politiknya. "Ini kami lakukan hanya untuk menyelamatkan aset-aset dan dana PEK di masa lalu," ujarnya. Dia mengatakan, Kegiatan ini dilaksanakan pada beberapa satker, yakni Dinas Perkebunan, Peternakan, Tanaman Pangan, Perikanan, Koperasi, Perindag dan BPPM. Namun setelah evaluasi dilakukan, dana itu kemudian dialihkan ke perbankan yakni Bank Riau. Herlian menyebutkan, pihaknya hanya mengurus masalah teknis saja yang berkaitan dengan program PEK ini, sehingga tak berkaitan dengan politik. Apa yang dilakukan pihaknya hanya melanjutkan program sebelumnya. "Ini kan ada kaitan juga dengan K2I," ujarnya. Disebutkannya bahwa nasabah dana PEK ada 18.450 orang dan tentunya ini akan dilacak lagi. Ditanyakan tentang kredit macet, menurutnya tak bisa dikatakan macet juga. Pasalnya, masa kredit untuk PEK ini hingga tahun 2007 ini atau selama enam tahun sejak awal program ini dilaksanakan. Dia mengatakan, program ini belum bisa dikatakan gagal karena prosesnya masih jalan. Makanya pihaknya sekarang meminta satker untuk melaksanakan Taspos pada masing-masing program mereka. Taspos ini, kata Herlian, adalah memetakan masalah PEK ini untuk kemudian dilaporkan kepada pihaknya.(Ad)
 

Berita Lainnya

Index