Pawai Takbir Idul Fitri 1429 H di Bengkalis Meriah

PEKANBARU (RiauInfo) - Meskipun sejam sebelum acara dimulai hujan deras menguyur kota Bengkalis, namun pelaksanaan pawai takbir menyambul 1 Syawal 1429 H, Selasa malam (30/9) lalu di ibukota kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini tetap berlangsung meriah. 

Begitu pula antusias masyarakat. Walaupun angin malam yang berhembus terasa sangat dingin dan menusuk tulang, akan tetapi hal itu sedikitpun tidak menyurutkan keinginan mereka untuk menyaksikan dan menikmati pawai religius dalam rangka menyambut Idul Fitri 1429 H ituDiawali takbir, tahmid dan tahlil serta pemukulan tiga beduk besar oleh bupati H Syamsurizal, Wakil Bupati H Normansyah Abdul Wahab, Kakandepag H Abdul Aziz Haz dan Ketua MUI Masdaruddin, pawai takbir yang diikuti 33 kendaraan hias dan ribuan jemaah mesjid dan mushalla itu di lepas secara resmi bupati Bengkalis tepat pukul 20.00 Wib. Selain Sekretaris Daerah H Sulaiman, sejumlah anggota DPRD dan pejabat di lingkung Pemkab Bengkalis juga ikut mendampingi bupati di panggung kehormatan ketika melepas pawai yang pelepasannya dipusatkan di samping Gedung Daerah Datuk Laksamana Raja Dilaut. Adapun anggota DPRD yang hadir melepas pawai takbir yang pelaksanaannya dinilai masyarakat lebih meriah dibandingkan pawai serupa pada Idul Fitri 1428 H, tahun lalu itu, diantaranya H Barmawi KN dan H Usman Effendi. Sedangkan dari jajaran Pemkab Bengkalis antara lain Asisten I H Burhanuddin dan Asisten II H Mukhlis. Kemudian, Kadis Kimpraswil Khairussani, Kadis Koperasi Usaha Kecil dan Menengah H Umaran, Kadis Kesejahteraan Sosial H Arianto, Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga H Sya’ari, Kadis Perikanan dan Kelautan Herman Mahmud, Kakan Satpol PP H Rozali Saidun, Kabag Kesra HA Halim dan Kabag Umum H Kamaruddin. Ditemui sebelum menyaksikan penampilan salah satu sanggar kesenian yang ikut memeriahkan pawai takbir yang mengambil rute Jalan Jend Sudirman, HOS Cokroaminoto, Hang Tuah, Sultan Syarif Kasim dan kembali ke Jalan Sudirman itu, Syamsurizal mengajak warganya, khususya umat Islam di daerah ini, untuk menjadikan perayaan Idul Fitri 1429 H sebagai momentum untuk lebih mempererat tali silaturahim serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Kemudian, ajak Syamsurizal lagi, perayaan Idul Fitri 1429 H hendaknya juga dapat dijadikan titik awal untuk membersihkan diri dari dosa antar sesama dengan cara saling memberi maaf secara tulus dan ikhlas. Sebab, katanya, baik itu disengaja ataupun tidak, setiap orang dapat dipastikan pernah berbuat salah terhadap orang lain, Entah itu melalui perbuatan ataupun perkataan. Kesalahan antar sesama itu, katanya lagi, hanya dapat dihapuskan dengan kata maaf yang tulus dan ikhlas. “Untuk itu, karena perayaan Idul Fitri merupakan saat yang baik untuk memberi maaf, maka tanpa harus diminta, mari kita berikan maaf kepada siapapun yang pernah berbuat salah kepada kita secara tulus dan ikhlas dari lubuk hati yang paling dalam,” ajaknya. Selain itu, seraya mengucapkan Selamat Idul Fitri 1429 H kepada warga Bengkalis yang merayakannya, baik atas nama pribadi dan keluarga, Syamsurizal mengatakan telah memberikan maaf secara tulus dan ikhlas kepada siapapun yang pernah berbuat salah kepada dirinya dan keluarga. “Sehubungan dengan itu pula, atas nama pribadi dan keluarga, saya juga mohon maaf yang sebesar-benarnya kepada semua pihak, jika dalam pergaulan selama ini, khususnya dalam setahun erakhir ini, disengaja ataupun tidak, saya dan keluarga pernah berbuat salah,” pintanya seraya mendo’akan semoga amal ibadah umat Islam di daerah ini selama bulan suci Ramadhan 1429 H dicatat dan diterima Allah SWT sebagai amal soleh yang bernilai ibadah. Selanjutnya, Syamsurizal juga mengajak seluruh umat Islam di daerah untuk dapat menjadikan perayaaan Idul Fitri 1429 H sebagai momentum untuk mengaktualisasikan segala makna, hikmah dan nilai-nilai ibadah puasa Ramadhan dalam kehidupan sehari-hari. Bukan saja untuk lebih meningkatkan tali silaurahim serta rasa kebersamaan antar sesama, tetapi juga bagi percepatan proses dan keberhasilan pembangunan di daerah ini. “Karena sesungguhnya orang yang meraih kemenangan itu bukanlah orang yang hanya dapat menjalankan ibadah puasa Ramadhan sebulan penuh. Orang yang meraih kemenangan itu adalah orang yang mampu mengaktulisasikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya pada 11 bulan setelah bulan suci Ramadhan. Termasuk juga bagi percepatan keberhasilan pembangunan di Negeri Junjungan ini,” ujar Syamsurizal mengingatkan seraya mendo’akan seluruh umat Islam di daerah ini dipanjangan umur dan dipertemukan kembali dengan Ramadhan 1430 H.(ad/rls)


Berita Lainnya

Index