Para Orangtua Merasa Dicekik

PEKANBARU (RiauInfo) - Tampaknya dunia pendidikan masih akan jadi milik orang berada saja. Sebab saat ini untuk memasukkan anak ke TK saja masyarakat harus merogoh uang saku sampai jutaan rupiah. Padahal sejumlah SD di kota ini mengeluarkan syarat setiap murid yang diterimanya harus tamatan TK. 

Mahalnya penetapan uang masuk untuk TK ini tidak hanya dilakukan oleh para pengelola TK pavorit saja, TK-TK biasa juga seakan-akan berlomba-lomba menaikan uang pendaftarannya. Bila TK-TK pavorit menetapkan uang pendaftaran sebesar antara Rp2 juta hingga Rp 5 juta. Sedanjgkan TK-TK biasa menetapkan antara Rp800 ribu hingga Rp1,5 juta. Meskipun demikian tingginya uang pendaftaran itu membuat para orangtua yang memiliki anaknya yang akan masuk TK merasa tercekik. "Saya jadi bingung memasukkan anak ke TK, karena uang pendaftarannya sudah tidak terjangkau dengan kemampuan ekonomi saya," ujar Teguh (31) salah seorang warga. Beberapa hari lalu dia sudah pernah mencoba menanyakan uang pendaftaran di salah satu TK di Jalan Hangtuah Pekanbaru, ternyata biayanya Rp1.150.000. "Biaya sebesar itu gak mungkin bisa saya bayar, karena sama besarnya dengan gaji saya sebelan," ungkap ayah dari dua anak ini. Menanggapi keluhan tingginya biaya masuk TK itu, Kepala Dinas Pendidikan Riau Drs HM Wardan MP mengatakan pihaknya sama sekali tidak pernah mewajibkan setiap anak yang akan masuk SD harus tamat SD. "Sama sekali tidak ada kawajiban seperti itu," jelasnya. Hanya saja untuk masuk ke SD setiap anak diharusnya berada di usia antara 6,5 tahun sampai 7 tahun, karena pada usia tersebut anak sudah punya keinginan untuk bersekolah. "Jadi walaupun tidak tamat TK, anak-anak tetap bisa masuk SD asalkan syarat usianya terpenuhi," tambahnya.(Ad)

Berita Lainnya

Index