Pajak 10 Persen, Pengusaha Rumah Makan Merasa Dicekik

PEKANBARU (RiauInfo) - Pemberlakuan pajak 10 persen untuk konsumen rumah makan dan restoran kembali mendapatkan penolakan dari para pengusaha rumah makan. Pasalnya mereka merasa dicekik oleh pemberlakuan pajak yang dinilai sangat memberatkan itu.
Berita ini menjadi headline Pekanbaru Pos edisi Jumat (3/7) berjudul "Kami Merasa Dicekik". Harian ini menyebutkan Ketua Asosiasi Rumah Makan dan Minuman Riau (Asamari) Yasmi mendesak Pemko Pekanbaru meninjau ulang permberlakuan Perda tersebut. Sikap PLN yang masih pilih kasih dalam melakukan pemadaman bergiliran menjadi berita utama Koran Riau hari ini berjudul "Pemadaman Bergilir, PLN Jalan Pilih Kasih". Dalam berita ini Ketua Komisi B DPRD Riau Ruspan Aman kecewa dengan sikap PLN yang tidak merata dalam melakukan pemadaman bergiliran. Seorang buruh bangunan bernama Sudirman (55) ditemukan tergeletak tak bernyawa di Jalan Padat Karya, Tangkerang Timur, Tenayan Raya sekitar 100 meter dari kebunnya, Kamis kemaren. Hampir sekujur tubuhnya penuh oleh darah yang masih basah. Berita ini menjadi headline Pekanbaru MX berjudul "Buruh Bangunan Tewas di Semak". Debat Capres III yang dilakukan Kamis malam di Balai Sarbini, Jakarta menjadi headline Riau Mandiri hari ini. Dalam berita berjudul "JK Kecam Statement Rasis Kubu SBY" menyebutkan debat ini menjadi klimaks saling sindir dan konfiormasi antara capres JK dengan SBY. Berita yang sama juga jadi headline Riau Pos hari ini berjudul "Capres Janji Siap Kalah". Harian ini mengatakan ketiga capres siap untuk kalah. Jika kalah, Mega bertekad akan mengabdikan dirinya ke negara, sementara itu SBY mendukung yang menang, sedangkan JK akan mengurus mesjid. Headline Metro Riau hari ini juga tentang debat capres itu. HArian ini menyebutkan, ketiga capres kontentan Pilpres saling serang, sehingga jalannya debat berlangsung sengit. Berita ini berjudul "Debat Final Sengit". Tribun Pekanbaru juga mengangkat debat itu sebagai headlinenya hari ini. Harian ini menyebutkan, kali ini JK mempersoalkan iklan pemiliharan presiden satu putaran untuk menghemat biaya Rp4 triliun. Berita ini berjudul "2014 tak Usah Pilpres".(ad)
 

Berita Lainnya

Index