Nyaris Jalani Operasi Usus Buntu, Eh.. Ternyata Cuma Infeksi Saluran Kemih

PEKANBARU (RiauInfo) - Jika menderita sakit pergilah ke dokter. Tapi jika si dokter melakukan dianogsa dan buru-buru menyimpulkan bahwa anda harus operasi, jangan cepat percaya. Coba periksa ulang ke beberapa dokter yang lain, sebab sekarang ini sering kali hasil dianogsa dokter keliru.

Hal itu sempat menimpa Zasnet (28) warga Jalan Soekarno Hatta Pekanbaru. Kamis (14/2) kemaren dia diantar suaminya ke sebuah rumah sakit cukup ternama di Jalan Sudirman Pekanbaru. Sebab sejak dua hari ini dia mengeluhkan rasa sakit di bagian bawah kanan perutnya. Di rumah sakit itu dia ditangani oleh salah seorang dokter penyakit dalam. Setelah diperiksa secara manual, pencet sana pencet sini dan tekan sana tekan sini, akhirnya si dokter menyimpulkan bahwa dia terkena radang usus buntu. Satu-satunya jalan harus segera dioperasi hari itu juga. Kesimpulan dokter itu jelas membuat Zasnet dan suaminya terperanjat. Begitu cepatnya dokter mendiagnosa dan merekomendasikan untuk segera operasi. Untung saja dia tidak begitu yakin dengan hasil dianogsa itu. Atas saran keluarganya, dia kemudian mencoba memeriksakan diri ke dokter lain. Kali ini dia datang ke Klinik Spesialis di Jalan Ahmad Yani Pekanbaru. Disini dia ditangani juga oleh dokter spesialis penyakit dalam. Ternyata hasil diagnosa sangat berbeda dengan dokter di rumah sakit jalan Sudirman tadi. Dokter menyatakan usus buntunya baik-baik aja. Dia hanya terkena infeksi pada saluran kemih saja. Jika saja Zasnet sempat dioperasi sesuai dengan saran dokter pertama, alangkah ruginya. Sebab selain harus mengeluarkan biaya besar, dia akan kehilangan usus buntu yang merupakan organ cukup penting di dalam tubuh. Sementara rasa sakit yang dialaminya akan terus terasa. "Untung saja saya berkonsultasi dengan dokter lain. Kalau tidak, tentu sekarang saya sudah dioperasi dan masih berbaring di rumah sakit," ujarnya kepada RiauInfo, Jumat (15/2). Zasnet mengaku dilain waktu akan lebih hati-hati lagi. Tidak mau asal datang ke rumah sakit lagi, kecuali dalam kondisi terdesak.(Ad)

Berita Lainnya

Index