Nias Pesona Pulau Impian 2016

Nias-1 JAKARTA (RiauInfo) - Deputi Bidang Pengembangan Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti bersama para bupati dan walikota (Nias, Nias Utara, Nias Barat, Nias Selatan, Kota Gunung Sitoli) yang ada di Kepulauian Nias, Sumatera Utara (Sumut) me-launching Nias Pesona Pulau Impian 2016 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta, Kamis malam (2 Juni). Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh masyarakat Nias, diantaranya Yasona Lauli yang juga Menteri Hukum dan HAM, kemudian beberapa anggota DPR dari daerah pemilihan Nias. Peluncuran Nias Pesona Pulau Impian itu,  menurut Esthy Reko Astuti juga sebagai komitmen dan langkah awal penguatan kerjasama 4 Kabupaten dan 1 kota se Nias dengan Kementerian Pariwisata dalam mengembangkan sektor kepariwisataan di Pulau Nias, termasuk dukungan pelaksanaan event Pesta Ya'ahowu dan surfing internasional yang akan berlangsung di Kabupaten Nias Selatan dan Kota Gunung Sitoli pada 6-8 Agustus 2016 mendatang. Penyelenggaraan event unggulan sebagai agenda tahunan pariwisata Nias ini dalam rangka mempromosikan dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Nias sekaligus mendukung program Pesona Wisata dan Wonderful Indonesia mewujudkan target tahun ini 12 juta kunjungan wisatawan mancanegara dan 260 juta pergerakan wisatawan nusantara di tanah air. Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik diluncurkannya Nias Pesona Pulau Impian 2016 sebagai wujud tekad 4 kabupaten dan 1 kota se Pulau Nias atau Nias incorporated yang telah berkomitmet bersama sama membangun pariwisata daerah dalam upaya mensejahterakan masyarakat. "Nias incorporated di dalamnya selain ada unsur pemerintah 4 kabupaten dan 1 kota juga ada Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HMNI) yang tentu ada wakil dari unsur pelaku usaha, akademisi, komunita dan media atau Penta Helix. Kekompakan seluruh unsur dalam Penta Helix ini akan mempercepat pembangunan kepariwisataan Nias dalam mewujudkan sebagai palau impian yang banyak dikunjungi wisatawan," kata Menpar Arief Yahya. Nias-2Lebih jauh Menpar mengatakan, Nias memiliki potensi besar di sektor pariwisata berupa alam (nature), budaya (culture) dan buatan manusia (man made) antara lain lokasi surfing kelas dunia,  panoranma bahari yang menawarkan pantai berpasir putih, serta keunikan atraksi budaya lompat batu di desa Bawomataluo, Kecamatan Fanayama Nias Selatan. Namun semua potensi yang dimiliki ini belum dikembangkan secara maksimal terlihat dari jumlah kunjungan wisman dan wisnus ke Nias pertahun masih kurang dari 25 ribu dan kontrobusi sektor pariwisata terhadap PDB daerah. Upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Nias, menurut Arief Yahya, dimulai dengan membantu memperpanjang landasan pacu Bandara Binaka, Nias dari 1800 meter menjadi 2200-2500 meter sehingga dapat didarati pesawat berbadan besar seperti Bombardier CRJ 1000 berkapasitas 100 penumpang. "Dengan aksesibilitas yang semakin mudah ini kunjungan wisatawan ke Nias kita proyeksikan akan meningkat menjadi 100 ribu orang atau empat kali lipat pada 2019 mendatang," kata Menpar. Sementara Kabupaten dan Kota se Pulau Nias telah menyiapkan sejumlah event pariwisata menarik diantaranya Pesta Ya'ahowu 2016 yang pembukaannya akan berlangsung di Kabupaten Nias Selatan pada 6 Agustus dan penutupan di Kota Gunung Sitoli pada 8 Agustus mendatang. Event Ya'ahowu akan dimeriahkan dengan sejumlah atraksi budaya lomba surfing dan pameran kerajinan serta kuliner khas Nias antara lain lomba surfing internasional di Pulau Tello, Nias Selatan, upacara adat Nias, atraksi budaya lokal Kepulauan Nias, atraksi tari perang, atraksi lompat batu, kuliner dan pameran kerajinan Kepulauan Nias. Malam puncak penutupan festival budaya yang dimeriahkan oleh artis nasional dan lokal, dan pelepasan 1000 lampion di udara. (Herman Ami).

Berita Lainnya

Index