Nara sumber Berita Tidak Harus Terfokus Kalangan Legislatif atau Pejabat

PEKANBARU (RiauInfo) - Nara sumber suatu berita tidak harus berasal dari kalangan anggota legislatif ataupun pejabat, masyarakat biasa juga bisa dijadikan nara sumber. Salah besar jika ada yang berpendapat masyarakat biasa tidak layak dijadikan nara sumber untuk suatu berita.

Hal itu dikatakan Sesepuh Pers Riau, H Moeslim Kawi ketika dihubungi RiauInfo, Rabu (25/5). Saat dihubungi, wartawan "super" senior Riau yang berpengalaman hampir 60 tahun di bidang jurnalistik ini, sedang berada di Jakarta. Bahkan menurut Moeslim, menggunakan nara sumber dari masyarakat biasa justru lebih menarik, karena permasalahannya bisa lebih dikembangkan. "Malahan sisi human interest-nya bisa lebih ditonjolkan, sehingga akan menarik orang untuk membacanya," ujar dia lagi. Dikatakannya, mengggunakan masyarakat awam sebagai nara sumber dalam berita sama sekali tidak bertentangan dengan etika jurnalistik. Justru hal seperti ini banyak dilakukan oleh media-media nasional maupun media-media di negara maju, seperti di Amerika dan Eropa. Media-media di Eropa selalu mengangkat suatu isu mulai dari bawah. Sebelum isu tersebut diangkat menjadi bahan berita, terlebih dahulu wartawannya melakukan investigasi dari bawah, sebab mereka menilai data yang langsung diperoleh dari masyarakat lebih akurat. Selama ini diakuinya banyak wartawan di Riau malah lebih cenderung menggunakan kalangan legislatif atau pejabat sebagai nara sumber beritanya. Kecenderungan ini dapat dilihat dari berita-berita yang disajikan di sejumlah media di daerah ini. Padahal belum tentu mereka mengetahui secara mendalam permasalahan yang diangkat. Moeslim menilai orang yang beranggapan bahwa menggunakan masyarakat awam sebagai nara sumber adalah pelanggaran etika, justru merupakan pemikiran orang yang tidak memahami etika jurnalistik itu. "Dia harus banyak belajar lagi tentang kode etik jurnalistik dan seluk beluk kewartawanan," ungkapnya. Jangan-jangan, menurut Moeslim lagi, orang tersebut baru belajar jadi wartawan. Mungkin dalam pikiran orang itu, semua berita harus bersumber dari pihak legislatif dan pejabat. Kalau memang begitu, ini dapat menggambarkan orang tersebut belum punya pengalaman jurnalistik. Jadi dia harus lebih banyak belajar lagi. Dia menghimbau kepada seluruh wartawan muda di Riau untuk senantiasa membuka wawasannya, sehingga nantinya bisa menjadi wartawan profesional dan berkualitas. Sebab dunia kewartawan kini dinilai sudah menjadi profesi yang cukup penting perannya dalam memajukan daerah ini.(Ad)
 

Berita Lainnya

Index