Mutasi Besar-Besaran, Belasan Kepala Dinas Terpaksa "Gigit Jari"

PEKANBARU (RiauInfo) - Mutasi besar-besaran yang dilakukan Gubernur Riau Wan Abubakar telah menyebabkan tidak kurang 13 kepala dinas di lingkungan Pemprov Riau kehilangan jabatannya. Sementara itu sejumlah pejabat yang dulunya sempat tersingkir, sekarang mendapatkan jabatannya lagi. 

Berita ini menjadi headline sejumlah harian teritan Pekanbaru Selasa (26/8) ini. Riau Mandiridengan beritanya berjudul "Wan Nonjob-kan Belasan Kadis" mengatakan mutasi ini dilakukan tidak hari dari prediksi harian tersebut. Sebelumnya harian ini memperkirakan mutasi akan dilakukan pada 28 Agustus mendatang. Pekanbaru Pos dengan judul headlinenya "13 Orang Hilang Jabatan" menyebutkan Mantan Gubernur Riau HM Rusli Zainal mengaku kaget mendengar mutasi tersebut. Namun Wan tetap bersikeras mutasi ini bukan sarana balas dendamnya. Menurut dia, kalau perlu mutasi akan dilakukan tiap bulan. Berita yang sama juga jadi headline Koran Riau berjudul "13 Pejabat Nonjob, Wan Rombak Kabinet". Harian ini menyebutkan pejabat-pejabat yang kehilangan jabatan itu antara lain Tengku Agusri, Auni M Noer, Asral Racman, Zulkifli, Sudirno, Akmal JSm A Lafiz, Tezzy Z Dahlan, Lukman Abbas, Ruslaini Rachman. Sementara itu Riau Pos dalam berita utamanya menyebutkan saat pelantikan ejabat baru itu banyak PNS menangis begitu mengetahui atasan mereka tidak mendapatkan jabatannya. Misalnya saja dua PNS yang bertugas di Disdipora Riau menangis sambgil beriringan dengan mantan Kadispora M Lafiz. Berita berjudul "Wan Rombak Kabinet, Banyak PNS Menangis". Media Riau juga mengangkat berita pelantikan pejabat eselon II dan III itu sebagai headlinenya. Harian ini menyebutkan, belum genap satu bulan dilantik menjadi Gubri, Wan langsung melakukan mutasi di lingkungan Pemprov Riau. Berita itu berjudul "Gubri Lantik Pejabat Eselon II dan III". Metro Riau dalam berita berjudul "Wan: Ini Bukan Mutasi Balas Dendam" menyebutkan bahwa mutasi yang dilakukan ini terkesan mendadak. Selain itu saat pelantikan Mendagri Mardiyanto sudah mengingatkan agar gubernur tidak melakukan perombakan kabinet sebelum ada izin dari Mendagri. Namun di harian Tribun Pekanbaru Wan mengaku mutasi yang dilakukannya sudah mendapatkan persetujuan mendagri. Menurut dia, mutasi ini untuk meningkatkan kinerja aparatur pemerintah. Berita itu berjudul "Gubri Wan Mutasi 78 Pejabat". Dua orang warga Kuala Sungai Nyamok, Kecamatan Sinaboi, Rokan Hilir mendapat serangan mendadak dari oran tak dikenal. Akibatnya salah seorang diantaranya tewas dan satunya lagi mengalami luka-luka cukup parah. Berita itu jadi headline Pekanbaru MX berjudul "Satu Tewas, Satu Kritis".(Ad)
 

Berita Lainnya

Index