Menteri ESDM Tandatangani KKS Blok Langgak

news11495JAKARTA (RiauInfo) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dr Darwin Zahedy Saleh atas nama pemerintah menandatangani Kontrak Kerja Sama (KKS) Wilayah Kerja Migas dan Gas Metana Batubara Tahun 2009, dimana salah satu wilayah kerja migas, yakni Blok Langgak di Riau dimenangkan PT Sarana Pembangunan Riau (SPR) di Gedung DESDM, Jakarta, Senin (30/11). Menteri ESDM Darwin dalam salah satu bagian pidatonya memuji upaya Pemprov Riau melalui BUMD-nya yang berhasil memenangkan tender Blok Langgak. Darwin menyebut kemenangan PT SPR sebagai hal yang fenomenal di era otda. "Saya kira ini fenomenal. Memang sudah seharusnya di era otda ini Pemda lebih proaktif. Saya kira ini bisa menjadi contoh BUMD yang lain," ucap politisi asal Partai Demokrat itu. Darwin menyebut fenomenal karena berbisnis di bidang migas beresiko tinggi dan terkait dengan hightech. Kata dia, keberanian PT SPR mengambil alih pengelolaan Blok Langgak setelah sekian lama dikelola PT CPI, patut diacungi jempol. "Ini harus kita dukung dan hendaknya ke depan semakin banyak BUMD yang bisa seperti ini," tegas Darwin lagi yang disambut aplause para undangan yang hadir. Gubri Rusli di tempat yang sama menyebut bahwa dengan dikelolanya Blok Langgak oleh PT SPR, kembali menjadi kebanggaan Riau setelah dulu Riau berhasil mengambil alih pengelolaan Blok CPP. "Kita ingin membuktikan bahwa kita juga mampu mengelola migas yang ada di negeri kita. Kalau kita bisa, kenapa mesti pihak lain," tegas Gubri ketika diwawancarai pers. Gubri mengatakan bahwa Pemrpov Riau melalui BUMD yang ada akan terus berupaya mengambil alih pengelolaan blok-blok migas yang sudah berakhir masa kontraknya dengan PT CPI di Bumi Lancang Kuning. Tidak ada alasan lagi, ucap Gubri, menyerahkan pengelolaan ladang minyak ke pihak lain sementara bangsa Indonesia sendiri mampu melakukannya, meski harus tetap bekerja sama dengan pihak lain. "Yang penting kerja sama itu saling menguntungkan," tegas salah seorang Ketua DPP Partai Golkar itu. Dalam pada itu, Dirut PT SPR Rahman Akil menjelaskan bahwa pihaknya melakukan kerja sama dengan Kingswood Capital LTD untuk mengelola Blok Langgak dengan perjanjian yang cukup luar biasa, dimana masing-masing akan mendapat bagian 50:50. Sementara pembagian dengan pemerintah 80:20, dimana pemerintah mendapat 80 dan pengelola (PT SPR dan Kingswood Capital LTD) meendapat 20. "Coba cari mana ada BUMD yang bisa seperti itu. Kita perjanjiannya 50:50 dengan Kingswood. Ini negonya luar biasa, sehingga akhirnya kita bisa dapat bagian setengah-setengah," ulasnya. Sekedar diketahui, total investasi dua tahun masa awal kontrak untuk Blok Langgak ini sebesar US$1,254 juta dan bonus tandatangan (signature bonus) yang akan diterima langsung oleh pemerintah Indonesia sebesar US$ 1,005 juta. Dalam acara tersebut, ada 14 KKS baru yang diteken oleh pemerintah bersama para kontraktor.(ad/rls)

Berita Lainnya

Index