Menhut: Greenpeace Buat Film untuk Dijual di Kopenhagen

PEKANBARU (RiauInfo) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menuding Greenpeace mencari popularitas melalui aksi pendudukan lahan hutan konsesi milik PT Riau Andalan Pulp and Paper. Greenpeace meningkatkan aksi menjelang Konferensi Perubahan Iklim di Kopenhagen, Denmark , Desember 2009.
Menurut Zulkifli , beberapa aktivis Greenpeace hanya mengantongi izin turis untuk masuk Indonesia . “Kita jangan menjelekkan bangsa sendiri. Mereka masuk itu izin turis. Saya tidak anti-Greenpeace. Mereka ikatkan diri di alat berat katanya sampai mati, ternyata waktu hujan, dilepas. Ini diskenariokan untuk dibuat film, lalu dijual ke Kopenhagen,” kata Zulkifli dalam konferensi pers program 100 hari Departemen Kehutanan, Senin (16/11). Zulkifli menyatakan akan menindak perusahaan yang melanggar aturan hak penguasaan hutan. Dia meminta masalah ini diselesaikan di dalam negeri dan tidak dibawa ke pertemuan internasional. “Tetap pemerintah harus melindungi investasi besar,” ujarnya. Menurut Menteri Kehutanan, PT Riau Andalan Pulp and Paper memenuhi seluruh syarat perizinan eksplorasi hutan. Perusahaan ini sudah mendapat rekomendasi dari Gubernur Riau. “Lengkap, tidak ada yang bolong.” Pada 12 November lalu sekitar 50 aktivis Greenpeace mengikatkan diri pada 7 eksavator yang digunakan untuk merusak hutan di Semenanjung Kampar, Riau. Mereka membentangkan spanduk raksasa “Obama You Can Stop This” sebagai kritik terhadap Amerika Serikat yang terus melakukan deforestasi di negara berkembang. Kepolisian Riau kemarin membubarkan aksi kemah solidaritas Greenpeace di Kampar dan mendeportasi 11 warga asing yang terlibat dalam serangkaian aksi tersebut.(ad/vhr)

Berita Lainnya

Index