Menghadapi Kenaikan Kedelai, Ukuran Tahu dan Tempe Diperkecil

PEKANBARU (RiauInfo) - Melambungnya harga kacang kedelai akhir-akhir ini jadi buah simalakama bagi pengusaha tahu dan tempe. Sebab kalau mereka tidak menaikan harganya, sudah pasti akan merugi karena biaya produksinya makin tinggi. Tapi bila menaikkan harga tahu dan tempenya, para pembeli akan semakin berkurang.

Namun sebagian pengusaha tahu dan tempe ada yang tidak kehilangan akal. Mereka tetap tidak menaikkan harga tahu dan tempenya. Tapi mereka tidak mau merugi. Maka diambil cara yang cukup jitu yaitu memperkecil ukuran tahu dan tempe yang diproduksinya. Jadi, walaupun harganya tetap, mereka tidak bakal rugi. Hal itu telah dilakukan sejumlah pengusaha tahu dan tempe di Pekanbaru. Sakim (57) pengusaha tahu di Kecamatan Limapuluh, misalnya, sejak beberapa hari lalu telah mengganti rol pemotong tahunya dengan ukuran lebih kecil. Bila biasanya rol itu memiliki lebar 7,5 cm, tapi kini diperkecil menjadi 6 cm. Dengan dirubahnya ukuran rol pemotong tahu itu, maka ukuran tahu yang diproduksi dan dilempar ke pasaran akan lebih kecil. "Ternyata cara ini cukup bagus. Buktinya pelanggan saya tetap seperti biasa. Mereka tidak keberatan membeli tahu berukuran lebih kecil, karena harganya tetap seperti biasa," jelasnya. Hal yang sama juga diungkapkan Ny Wagiman (46) pengusaha tempe di Kulim, Kecamatan Tenayan Raya. Sejak harga kedelai naik, dia mengaku tidak menaikkan harga tempenya. Tapi agar tidak merugi, diapun mengurangi ukuran tempenya. "Potongan tempe saya lebih kecil dibandingkan sebelumnya," ungkapnya dia lagi. Hal itu, menurut dia, terpaksa dilakukan agar tidak merugi terkait naiknya harga kedelai akhir-akhir ini. "Saya tidak berani menaikkan harga tempe saya, karena takut ditinggalkan pelanggan. Tapi saya terpaksa mengecilkan ukurannya biar tidak rugi," ujar wanita yang sudah 5 tahun menjadi pengusaha tempe ini.(Ad)

Berita Lainnya

Index