Melambungnya Harga Batu Bata Akibat Dipengaruhi Kenaikan Biaya Produksi

PEKANBARU (RiauInfo) - Melambungnya harga batu bata saat di Pekanbaru dinilai wajar oleh para pengusaha batu bata. Sebab dalam memproduksi batu bata itu mereka juga harus mengeluarkan tambahan biaya akibat naiknya beberapa bahan, terutama kayu bakar. Saat ini harga kayu bakar sudah mencapai Rp 800 ribu per truk, padahal biasanya hanya Rp 500 ribu.

Selain itu, para pengusaha itu juga dihadapi pula dengan masalah upaya yang semakin besar mereka keluarga. Para tenaga pencetak batu bata juga menaikan upahnya. "Kalau upah mereka tidak dinaikkan mereka tidak mau bekerja," ungkap Gito (45) salah seorang pengusaha batu bata di Kulim, Kecamtan Tenayan Raya, kepada RiauInfo, Minggu (13/1). Menurut dia, sekarangt untuk mendapatkan tenaga pencetak batu bata sangat sulit sekarang, apalagi kalau hanya dibayar dengan upah biasa. "Makanya agar produksi batu bata bisa terus berjalan, kita harus menaikkan upah mencetak batu batanya, karena tidak kita akan kehilangan tenaga kerja," jelasnya. Hal yang sama juga dikatakan Lek Anto (54) warga Simpang Tangor, Kulim, Kecamatan Tenayan Raya. Dia menyebutkan tidak hanya upah mencetak batu bata saja yang naik, upah membajak tanah liat dan membakar batu batah juga naik. "Jadi wajar kalau kami menaikkan harga batu bata," ungkapnya.(Ad)

Berita Lainnya

Index