Masyarakat Mulai Sangsikan Laporan Hotspot BMG

PEKANBARU (RiauInfo) - Masyarakat mulai menyangsikan laporan titik api yang dikeluarkan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Pekanbaru sejak dua hari belakangan. Pasalnya, laporan ini yang menyetakan Riau bebas dari titik api jauh dari kenyataan. Hal ini terkait dengan kenyataan masih terjadi kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah di Riau.

Seorang wartawan TV Nasional yang meliput langsung ke lokasi kebakaran menilai laporan tersebut jauh panggang dari api. Wartawan TV ternama tersebut mengaku telah melihat di lokasi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Dumai telah meluas dengan asap yang tebal. "Saya baru saja pulang dari meliput ke daerah kejadian. Laporan ini sepertinya tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya,"ujarnya kepada RiauInfo. BMG Pekanbaru menjelaskan, secara teknis, satelit NOAA 18 akan menangkap suatu wilayah sebagai satu titik api jika suhunya sekitar 40 hingga 45'C dengan luas minimal 50 hingga 60 hektar. Menurut BMG, satelit tidak akan melaporkan satu titik api jika tidak menangkap wilayah dengan keadaan seperti itu. Meski saat ini masih terjadi kebakaran hutan dan lahan, namun hal tersebut dinilai sebagai sisa kebakaran tiga hari lalu yang memang NOAA 18 menangkap hotspot di Riau. Menurut BMG, sisa kebakaran ini masih menimbulkan asap meski suhunya tidak terlalu panas dibawah tangkapan satelit. Sedang kebakaran yang masih menyala rembesan apinya tidak seluas yang dikalim NOAA 18 sebagai titik api.(Surya)

Berita Lainnya

Index