Masyarakat Harus Tingkatkan Sikap Toleransi

PEKANBARU (RiauInfo) - Bupati Bengkalis H Syamsurizal mengajak seluruh lapisan masyarakat dan umat beragama di daerah ini untuk terus memupuk dan meningkatkan kualitas sikap toleransi dan rasa kebersamaan yang telah terjalin dengan baik selama ini.

“Apapun perbedaan yang terjadi tidak harus disikapi dengan kekerasan karena anarkisme bertentangan dengan UUD 1945 dan hak azasi manusia. Apapun bentuknya, perbedaan itu merupakan sebuah rahmat. Setiap perbedaan yang terjadi harus diselesaikan dengan kepala dingin. Bukan justru sebaliknya dan main hakim sendiri,” ajak Syamsurizal. Ajakan itu disampaikan bupati bergelar Sri Mahkota Sempurna Negeri ini saat ditemui sebelum memimpin rapat koordinasi bersama camat se-Kabupaten Bengkalis di lantai II Kantor Bupati Bengkalis, Senin (5/5) pagi tadi. Ditambahkannya, perbedaan pandangan dan perbedaan keyakinan dilindungi konsitusi. Karena itu, selagi aktivitas dilakukan tidak bertentangan dengn aturan yang ada, setiap warga negara akan mendapat perlindungan hukum maupun keamanan untuk menjalankan aktivitasnya tersebut. Khusus kepada umat Islam di daerah ini, Syamsurizal mengajak agar dalam bertindak supaya benar-benar dapat mengimplementasikan tauladan yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Dikatakannya, dalam menyelesaikan setiap permalasahan dan perbedaan yang terjadi, Rasulullah SAW selalu menyikapinya dengan jalan damai. Mengedepankan akhlak mulia. Bahkan, menurut Syamsurizal, bukan hanya agama Islam. ”Saya rasa ajaran agama lainpun tentunya mengajarkan pengikutinya kebaikan dan kedamaian, bukan anarkisme,” terang Syamsurizal didampingi Sekretaris Daerah H Sulaiman Zakaria. Ketika ditanya ada tidaknya masyarakat di daerah ini yang menjadi jemaah Ahmadiyah, Syamsurizal mengatakan sejauh ini belum mendapat informasi tentang adanya jemaah aliran yang oleh Keputusan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor : 11/Munas VII/MUI/15/2005 ditetapkan berada di luar Islam, sesat dan menyesatkan, serta orang Islam yang mengikutinya adalah murtad (keluar dari Islam) tersebut. ”Hingga saat ini saya belum mendapat laporan adanya jemaah Ahmadiyah di Kabupaten Bengkalis,” terangnya. Terlepas ada tidaknya jemaah Ahmadiyah di Negeri Junjung ini, seraya mengutip pernyataan Ketua MUI Pusat KH Ma’ruf Amin yang disampaikan beberapa waktu lalu, Syamsurizal mengatakan seluruh umat Islam di daerah ini jangan menjadikan fatwa MUI tentang Aliran Ahmadiyah sebagai kambing hitam untuk pembenaran melakukan tindakan anarkis terhadap jemaah Ahmadiyah dimanapun. ”Setahu saya MUI sendiri tidak membenarkan tindakan anarkis, kekerasan dan aksi pengerusakan terhadap para pengikut jemaah Ahmadiyah. Untuk itu, kalau nantinya diketahui ada jemaah Ahmadiyah di daerah ini, pengurus MUI Kabupaten Bengkalis bersama dengan ormas-ormas Islam lainnya harus siap dan dapat membina mereka supaya kembali ke ajaran Islam yang haq (al-ruju’ ila al-haqq), yang sejalan dengan al-Qur’an dan al-Hadis,” ajak Syamsurizal.(ad)
 

Berita Lainnya

Index