Masyarakat Diminta Dukung Kebijakan Pemerintah

PEKANBARU (RiauInfo) - Mulai pukul 00.00 Wib, Sabtu dini hari (24/5/2008), pemerintah secara resmi menaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Dalam harga baru itu, bensin naik dari Rp 4.500 per litar menjadi Rp. 6.000. Solar yang awalnya Rp 4.300 menjadi Rp 5.500 per liter. Sedangkan minyak tanah yang semua Rp 2.000 menjadi Rp. 2.500 per liter.

Kenaikan harga yang merupakan kenaikan harga yang ketika kalinya dilakukan pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Yusuf Kalla itu diumumkan secara resmi Menteri Enerdi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro pukul 21.30 Wib, Jum’at malam (23/5/2008) di kantor Menteri Perekonomian. Saat itu hadir Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Kesra Aburizal Bakri, Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah dan Menteri Perhubungan Syafii Djamal. Sebelum pengumuman itu, Bupati Bengkalis H Syamsurizal menghimbau masyarakatnya untuk memahami kebijakan yang diambil pemerintah untuk menaikan harga BBM. Hal itu disampaikan Syamsurizal usai melantik pejabat eselon IV di Gedung Daerah Datuk Laksamana Raja Dilaut, Jum’at (23/5/2008) pagi. Bahkan, kepada pejabat yang dilantik, Syamsurizal berpesan agar dapat mensosialisasikannya dengan baik dan meminta masyarakat mendukung kebijakan itu. ”Sesuai rencana, Sabtu dini hari ini, pemerintah secara resmi akan menaikan harga BBM. Kebijakan ini merupakan sesuatu yang sulit yang terpaksa diambil pemerintah. Namun kebijakan tersebut harus diambil dan dilaksanakan demi perbaikan ekonomi masyarakat Indonesia. Seluruh pejabat di lingkup Pemkab dan masyarakat Bengkalis harus mendukungnya,” kata Syamsurizal, kala itu. Ditegaskan Syamsurizal, bila pemerintah menunda kenaikan BBM yang saat ini dipasar dunia mencapai 132 dolar AS per barel, maka pemerintah harus mengorban dana APBN sekitar Rp 220 trilyun untuk mensubsidi. Membengkak dari jumlah sebelumnya yang hanya Rp 128 trilyun. Padahal, kata Syamsurizal, subsidi itu sebagian besar atau sekitar 70 persennya, dinikmati oleh masyarakat kelas menengah ke atas. Bukan oleh masyarakat miskin. Ini yang harus dimaklumi dan dipahami oleh masyarakat. Seluruh pegawai di Pemkab Bengkalis harus dapat memberikan penjelasan kepada masyarakat. ”Lebih-lebih pejabat eselon IV sebagai pejabat yang langsung berhubungan dengan masyarakat,” katanya. Dengan keputusan menaikan harga BBM itu, kata Syamsurizal lagi, pemerintah bisa menghemat APBN. Dapat melakukan pembangunan untuk kepentingan masyarakat banyak. Dijelaskannya, untuk membantu masyarakat miskin akibat kenaikan BBM, pemerintah memberikan Bantuan Langsung Tunasi (BLT). ”Daripada memberikan subsidi BBM yang sebagian besar dinikmati kalangan menengah ke atas, lebih baik pemerintah mengurangi subsidi dan menaikan harga BBM. Sementara, untuk mengurangi beban masyarakat miskin, pemerintah memberikan BLT yang justru langsung dapat dinikmati masyarakat,” kata Syamsurizal. Itulah sebabnya, bupati meminta masyarakatnya untuk memahami dan mendukung kebijakan pemerintah ini. ”Jangan asal menolak. Pahami betul alasan mengapa pemerintah menaikannya. Kebijakan ini justru untuk kepentingan masyarakat banyak. Untuk membantu masyarakat miskin,” katanya. Hal itu kembali ditegaskannya ketika dihubungi, Sabtu sore (24/5/2008). Untuk itu pula dan sesuai instruksi Gubernur Riau HM Rusli Zainal, Syamsurizal mengatakan sudah menginstruksikan seluruh camat serta kepala desa/kelurahan untuk mengamankan kebijakan yang telah diambil pemerintah itu. Sedangkan kepada masyarakatnya, Syamsurizal kembali mengingatkan untuk melakukan gerakan hemat energi. ”Gunakan energi sehemat dan seefsien mungkin. Kurangi penggunaan energi, baik itu BBM maupun energi listrik yang dirasa tidak begitu diperlukan,” harapnya.(ad/rls)
 

Berita Lainnya

Index