Maswadi : SBY Pantas Apresiasi Kesetiaan PKB

PEKANBARU (RiauInfo) - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Maswadi Rauf mengatakan semua tokoh parpol memiliki kesempatan dan peluang sama untuk mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai cawapres untuk bertarung di pemilu presiden, 8 Juli mendatang.
Maswadi menyebut tokoh dari PKS, PKB dan PAN mulai dari Tifatul Sembiring, Hidayat Nur Wahid, Muhaimin Iskandar, Lukman Edy (LE), Hatta Radjasa maupun Sutrisno Bachir pantas menjadi pendamping SBY. Dari berbagai kriteria seperti chemistry, akuntabilitas, visi dan misi, semua tokoh tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.. Namun kata Maswadi, yang pantas dipertimbangkan saat sekarang adalah tokoh atau politisi dari PKB. “Sebab PKB adalah satu-satunya parpol yang sudah jelas-jelas mendukung SBY tanpa menyebut-nyebut calon wakil presiden. Jadi jika SBY mempertimbangkan kesetiaan maka sepantasnya SBY memilih tokoh PKB seperti Muhaimin dan LE sebagai pendampingnya sebagai hadiah atas kesetiaannya, “ kata Maswadi saat dihubungi melalui ponsel, Selasa (28/4) di Jakarta. Lebih jauh kata Maswadi, untuk menentukan pendamping SBY, semua tergantung kebutuhan SBY sendiri. “Apakah SBY mau melakukan hal ini atau kemungkinan SBY lebih mementingkan hal lainnya, “ ujarnya. Hal senada juga dilontarkan Pengamat Politik dari Universitas Paramadhina, Bima Arya Sugiarto. Menurutnya jika mengeluarkan Golkar dari koalisi maka yang mungkin mendampingi SBY adalah tokoh-tokoh partai dari PKS seperti Hidayat Nur Wahid dan Tifatul Sembiring, dari PKB Muhaimin Iskandar, LE, dari PAN Soetrisno Bachir dan Hatta Radjasa. Bima menjelaskan untuk mengambil pasangannya, SBY akan mempertimbangkan tiga hal seperti track record politik, keparlemenan dan kepartaian. Maswadi menilai HNW memiliki pengalaman partai dan parlemen, sementara Tifatul hanya di partai. Sedangkan Muhaimin dan LE, dipandang Maswadi kurang ada chemistry. Begitupun Soetrisno Bachir. Ketum PAN itu hanya memiliki pengalaman kepartaian. “Kalau menurut saya yang paling pantas dari nama-nama itu adalah Hatta Radjasa karena memiliki track record politik, parlemen dan kepartaian. Dia politisi sekaligus mantan birokrat karena tiga kali jadi menteri. Dia juga memiliki pengalaman sebagai ketua fraksi yang paling tidak bisa berguna demi menghadapi kuatnya oposisi nanti di parlemen,” ujarnya. Sementara dengan Muhaimin atau LE menurutnya akan dipilih SBY jika SBY lebih mementingkan keamanan pemerintahan karena kedua orang PKB ini menurutnya tidak akan berbuat macam-macam. Karenanya, dengan kondisi seperti ini maka lebih baik buat SBY untuk cepat menentukan calon wakil presidennya. Hal ini juga untuk mencegah agar tidak ada tudingan-tudingan yang macam-macam seperti memecah belah partai dan sebagainya yang dialamatkan padanya.(ad)
 

Berita Lainnya

Index