Massa HMI Pekanbaru Ancam Sweeping WNA Belanda

PEKANBARU (RiauInfo) - Massa HMI berunjuk rasa di depan pintu gerbang Mapolda Riau. Mereka menyuarakan tiga tuntutan, pertama menolak intervensi asing dalam masalah politik, ekonomi, sosial, hukum dan lainnya di Indonesia, meminta dihentikanya tindakan represif aparat penegak hukum dalam menangani aksi, mendesak 8 aktifis HMI Medan dibebaskan secepatnya.

Puluhan aktifis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Pekanbaru ini berdempet dengan aksi yang digelar Sentral Gerakan Rakyat (Segera). Massa HMI ini memprotes penangkapan 8 aktifis HMI Medan oleh polisi, terkait pembakaran bendera Belanda beberapa waktu lalu yang memprotes film FITNA dari Belanda. Selain berorasi, massa HMI Pekanbaru ini juga membakar bendera Belanda di depan polisi. Dalam orasinya, massa mengancam akan melakukan sweeping WNA asal Belanda jika tuntutannya tidak dipenuhi. Pernyataan tertulis yang disampaikan HMI dalam pernyataan tertulisnya bahwa 29 aktifis HMI Sumatera Utara diperiksa Polda Sumut, 8 di antaranya masih ditahan sejak sepekan terakhir ini. Mereka ditahan terkait pembakaran bendera Belanda dalam demo memprotes beredarnya film Fitna yang dibuat politisi Belanda di internet. Film tersebut banyak menuai kecaman karena penuh agitasi dan menyebarkan kebencian terhadap Islam. Setelah berdemo lebih satu jam, massa HMI kemudian diterima pejabat sementara (Pjs) Kasat Smapta Polda Riau Kompol Kusman. Kepada pengunjuk rasa, Kusman mengatakan bahwa aspirasi HMI Pekanbaru ini akan disampaikan kepada atasannya yang selanjutnya disampikan kepada Polda Sumut. Penjelasan ini membuat massa membubarkan diri dan menuju gedung RRI Pekanbaru untuk melanjutkan aksi mereka agar disiarkan langsung di RRI Pekanbaru.(Surya)
 

Berita Lainnya

Index