Massa Gembok Pagar Kantor PLN Wilayah Riau-Kepri

PEKANBARU (RiauInfo) - Pemadaman listrik berkepanjang yang terjadi hampir satu tahun terakhir ini membuat banyak pihak marah. Selasa (27/10) kemaren ratusan mahasiswa yang menamakan diri Gerakan Mahasiswa Riau Peduli Listrik berdemo ke kantor PLN Wilayah Riau-Kepri bahkan sempat mengembok pagarnya.
Aksi mahasiswa ini menjadi headline Pekanbari Pos edisi Rabu (28/10) berjudul "Mahasiswa Gembok Pagar Kantor PLN". Harian ini menyebutkan dalam kesempatan itu mahasiswa menyampaikan lima butir tuntutan, diantaranya menuntut Manager PLN Riau-Kepri, Robert Aritonang mundur dari jabatannya. Berita yang sama juga jadi headline Riau Mandiri hari ini berjudul "Demonstran Gembok Kantor PLN". Harian ini menyebutkan selain mendesak Robert Aritonang mundur dari jabatannya, mahasiswa juga meneriaki "Aritonang bohong...bohong....bohong....!!!!". Metro Riau juga mengangkat berita yang sama sebagai headlinenya. Dalam berita berjudul "Kantor PLN Riau Disegel" disebutkan bawah aksi demo para mahasiswa ini dalam rangka memperingati hari kelistrikan nasional yang jatuh pada 27 Oktober kemaren. Sementara itu headline Riau Pos hari ini tentang disetujuinya rencana PLTU Riau dengan kapasitas 2 x 100 MW di Tenayan Raya, Pekanbaru oleh pemerintah pusat. Proyek itu akhirnya masih dalam proyek nasional 10.000 MW tahap I. Berita itu berjudul "PLTU 2x100 MW Riau Disetujui". Tribun Pekanbaru juga mengangkat masalah krisis listrik sebagai headlinenya. Harian ini menyebutkan, berbagai upaya untuk mengatasi krisis listrik di Riau terus dicari, salah satunya dengan mengimpor pasokan listrik dari Malaysia. Berita itu berjudul "Riau-Malaysia Barter Listrik". Peristiwa perampokan yang dialami warga keturunan Cina, A Ke alias Kho Ake menjadi headline Pekanbaru MX hari ini berjudul "Warga Turun Dianiaya Rampok". Harian ini menyebutkan A ke dirampok Sujadi alias Aliong di Jalan Kelenteng, Kelurahan Bagan Timur, Bagansiapi-api.(ad)

Berita Lainnya

Index