Manajemen RiauPulp Bertukar Pendapat dengan Pemda

PEKANBARU (RiauInfo) - Kondisi kesehatan Riaupulp, pabrik kertas terbesar di Indonesia yang beroperasi di Kabupaten Pelalawan, Riau, main kritis saja. Kalau kondisi bertambah memburuk, maka bisa jadi perusahaan ini akan melakukan PHK terhadap karyawannya. 

Sebelum PHK itu terjadi, manajemen perusahaan ini mengadakan pertemuan dengan Plt Bupati Pelalawan, Rustam Effendi. Rombongan manajemen PT Riaupulp antara lain Direktur Riaupulp Tohmas Handoko, Social Government Manager Riaupulp Wan Jack Muhammad Anja dan Deputi Social Government Manager H Fadul Harahap. Belum dapat dipastikan apa saja yang dibicarakan dalam pertemuan tertutup itu. Namun ada juga pendapat yang mengatakan Riaupulp minta perlindungan Pemkab Pelalawan jika sewaktu-waktu terpaksa melakukan PHK kepada rekanan milik putra daerah. Usai rapat, SGR Manager Riaupulp Wan Jack Muhammad Anja mengatakan misi utama kedatangannya adalah untuk menjelaskan kondisi umum perusahaan, terkait dengan krisis ekonomi yang melanda. "Kami melaporkan kondisi yang sesungguhnya kepada pemerintah daerah," ujarnya. Selama ini, menurut dia, ada isu yang menyebutkan Riaupulp telah melakukan PHK. Itu sama sekali tidak benar. "Yang benar adalah kami melakukan efisiensi, misalnya menghentikan kontrak kerja sebagian rekanan," jelas dia lagi. Selain itu pihaknya juga memaparkan gambaran umum tentang posisi keuangan perusahaan. Penjelasan mengenai hal tersebut, menurut dia, penting sekali. "Sebab dengan mengenai masalah dari pihak pertama, pemerintah dapat membuat ancang-ancang kebijakan mengantisipasi persoalan sosial ekonomi yang mungkin muncul," ungkapnya. Menyinggung masalah PHK, Wan Jack menjamin langkah PHK akan dijadikan jalan keluar terakhir. "Kami akan mempertahankan karyawan. PHK adalah pilihan yang paling terakhir, apabila tidak ada upaya efisiensi lainnya," tambahnya.(ad)

Berita Lainnya

Index