Maksud Hati Rayakan Kelulusan, Eh Malah Berurusan dengan Polisi

PEKANBARU (RiauInfo) - Lulus ujian nasional (UN) bukannya membuat hati plong, tapi sebaliknya terpaksa berurusan dengan polisi. Itulah yang dialami sejumlah pelajar SMU di Pekanbaru yang baru saja dinyatakan lulus UN. Mereka terpaksa berurusan dengan polisi karena perbuatannya sendiri. 

Umumnya para pelajar itu berurusan dengan polisi lalu lintas (polantas) karena tidak menggunakan helm pengaman kepala saat berkonvoi keliling kota untuk merayakan kelulusannya. Selain itu ada juga pelajar ditangkap karena menggunakan sepeda motor dengan berbonceng tiga. Barangkali sebelumnya para pelajar itu merasa yakin bahwa petugas polantas akan memberikan kompensasi bagi mereka saat merayakan kelulusannya dengan berkonvoi keliling kota dengan menggunakan sepeda motor sesuka hati. Karena itu sebagian dari pelajar tidak menggunakan helm dan ada pula yang berbonceng tiga. Namun kenyataannya berbeda. Polisi tidak mau tahu, pokoknya siapa saja melanggar peraturan harus ditangkap dan ditilang. Itulah yang akhirnya dialami oleh puluhan pelajar di Pekanbaru yang terpaksa berurusan dengan pihak berwajib tersebut. Jecki (18) warga Rumbai mengaku Sabtu siang (16/6) dia ditangkap polantas saat berkonvoi dengan teman-temannya tanpa menggunakan helm. "Saya ditangkap dan langsung ditilang. SIM saya ditahan dan akan diberikan setelah sampai saya menyelesaikan urusan tilang ini," ungkapnya. Menurut Jecki, bukan dia saja yang kena tilang, tapi teman-teman lainnya yang juga tidak menggunakan help juga ikut ditilang. "Padahal maksudnya untuk merayakan kelulusan, eh gak taunya berurusan dengan polisi. Uh dasar nasib apes!," ujarnya sambil menyesal.(Ad)
 

Berita Lainnya

Index