Mahdini : Aliran Sesat Lahir Akibat Frustasi

PEKANBARU (RiauInfo) –“Informasi yang saya terima dari pengembangan penyidikan kasus Sumbar, didapat para pelaku rata-rata adalah mahasiswa yang nilai IP nya 2 ke bawah. Ada yang sering kecewa dirinya tidak lulus ujian seperi ujian PNS dan sebagainya. Kecenderungan untuk memproklamirkan diri dari mereka timbul ketika mereka berkumpul atas dasar satu rasa. Saya yakin, keimanan dalam hati kecil mereka tetap membenarkan Islam yang sebenarnya,” terang Ketua MUI Riau, Prof. DR. H Mahdini MA kepada RiauInfo, Jumat (2/11) di Pekanbaru.

Mahdini menilai, dari penyidikan kepada para pelaku yang tertangkap di Sumbar, pihak kepolisian telah menemukan bahwa yang mengikuti ajaran sesat ini umumnya mahasiswa yang gagal dalam meraih prestasi, baik di kampusnya atau meraih karier seperti cita-cita mereka yang ingin jadi PNS. Sedang di Riau sendiri, hingga saat ini MUI Riau belum mendapat laporan adanya aliran sesat tersebut beraksi Saat ini memang ada kami terima laporan tentang kelompok AL Haq yang telah ditangkap polisi sebanyak enam orang di daerah Tampan, Pekanbaru. Namun keberadaan mereka masih dalam pengembangan. Sejauh ini didapat mereka hanya percaya pada Al Quran dan tidak percaya pada hadits Rasul," ujar Mahdini Terkait tertangkapnya sejumlah oknum aliran sesat yang menamakan dirinya Al Qiyadah di daerah tetangga Riau yakni Sumbar dan Batam, Ketua MUI Riau menghimbau kepada warga Riau, jika menemukan adanya indikasi ajaran sesat dan meneysatkan lainnya di Riau agar segera melaporkan kepada MUI atau aparat dan pihak terkait lain di daerah masing-masing yang terdekat.(Surya)
 

Berita Lainnya

Index