LPPA Datangi Dewan Untuk Minta Dukungan

PEKANBARU (RiauInfo) - Hari ini Rabu (9/9), Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Anak (LPPA) Riau mendatangi Komisi III DPRD Kota Pekanbaru. Tujuan mereka adalah untuk meminta dukungan pemerintah kota melalui legislatif untuk mendirikan sekolah autis di Pekanbaru.

Diharapkan dengan usainya pertemuan ini, pihaknya bisa mendapatkan bantuan anggaran untuk operasional. Pada kesempatan itu, Direktur LPPA Riau Santoso mengatakan telah mendirikan sekolah autis yang ada di jalaN Bhakti, Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru. Namun dalam usaha pendirian tersebut, tentu saja tidak memerlukan biaya yang tidak sedikit. Dipaparkannya, operasional sebuah sekolah autis sangat berbeda dengan sekolah anak normal lainnya. Karena pada sekolah autis, ada berbagai alat dan metode lainnya sebagai alat proses penyembuhan. Selain itu ada juga satu para siswa penderita autis harus dibimbing oleh satu orang guru selama proses terapi. "Mereka perlu mendapat perhatian khusus sewaktu dalam perkembangan. Namun kita akui untuk mewujudkan hal itu perlu biaya yang tidak sedikit karena untuk biaya terapi saja, orang tua minimal menyediakan biaya Rp1 juta sebulan bagi anak autis," ungkapnya kepada anggota Komsii III. Lebih lanjut kata Santoso, dalam perkembangan Kota Pekanbaru dewasa ini, tanpa disadari telah terdata 250 orang anak penderita autis. Mereka yang saat ini sedang melakukan trapi di tujuh tempat trapi autisme yang tersebar di Kota Pekanbaru. Jumlah penderita autis ini dinilai lebih banyak lagi mengingat jumlah ini hanya mereka yang terdata di tempat-tempat trapi. Untuk itu ia mengharapkan kepada semua pihak untuk merespon, mengingat ini (anak autis, red) bisa disembuhkan dengan cara memberikan perhatian penuh disamping pemberian trapi. Selain itu, hadir juga pembina sekolah autis (setingkat SD, red) Jakiman. Menurutnya, sekolah autis yang didirikan LPPA Riau telah memiliki 2 kelas. Dimana satu kelas diajar lima orang guru. Sedangkan untuk ajaran baru tahun ini ada 14 murid penderita autis. Menanggapi hal ini, Ketua Komisi III M Padri AR mengungkapkan, pihaknya pada dasarnya akan merespon dan ikut memantau perkembangan anak autis. Karena itu, sudah pasti akan berusaha untuk meminta dukungan kepada pemerintah kota Pekanbaru. Karena, siapa pun dia, tentunya berhak mendapatkan pendidikan sebagai anak bangsa.(muchtiar)
 

Berita Lainnya

Index