LKMS Lindungi Nasabah dari Rentenir

PEKANBARU (RiauInfo) - Dengan aset pertama dibuka hanya sebesar Rp139 juta, kini kantor Mozaik, sebuah lembaga keuangan mikro yang bergerak sistem syariah yang beralamat jalan Nenas Kecamatan Sukajadi kini sudah memiliki aset modal sebesar Rp377 juta.

Nasabah yang semula hanya 22 orang pun telah bertambah menjadi 500 orang, dengan dana yang telah bergulir saat ini sebesar Rp250 juta. Mayoritas nasabah diantaranya pedagang kecil yang ada di Pekanbaru. Menurut Manajer Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Budi Armansyah, sejak berdirinya pada 11 April 2008 lalu, LKMS dibentuk untuk membantu kaum kecil seperti pedagang kaki lima serta berbagai usaha kecil lainnya dari jeratan rentenir yang cendrung mengambil untung besar. Budi menyebutkan, di Mozaik LKMS saat ini pembayaran pinjaman bersipat harian dan mingguan bukan bulanan dengan rincian sesuai dengan akad perjanjian. LKMS bersipat meminjamkan dan membeli, misalnya sautu barang dari pihak pertama senilai Rp1.000.000. Kemudian dibeli pihak LKMS sebagai pihak kedua, lalu diberikan kepada pihak ketiga atau si peminjam dengan harga pengambilan keuntungan kecil menjadi Rp1.100.000 dengan cicilan. Masih kata Budi, saat ini sudah tersebar sebanyak 17 kantor Mozaik LKMS di Indonesia yang berpusat di Bandung Jawa Barat. Untuk Sumatera ada 5 kantor LKMS pertama di Medan, Pekanbaru, Padang dan lainnya. Plening kedepan, jika aset modal telah mencapai 1 milliar akan merubah status menjadi BPR yang tentunya sistem yang sama, Syariah, ungkap Budi di ruang kerjanya Sabtu (18/10). (muchtiar)
 

Berita Lainnya

Index