Listrik Padam Berkepanjangan, Investor Berpaling dari Riau

PEKANBARU (RiauInfo) - Pamadaman listrik yang berkepanjangan di Riau akibat krisis listrik menyebabkan para investor yang sudah berencana menanamkan modalnya di daerah ini, akhirnya berpaling. Para investor yang akan menanamkan modalnya banyak membatalkan rencananya berinvestasi di Riau.
Berita ini menjadi headline Metro Riau edisi Kamis (16/7) berjudul "Investor Enggan ke Riau". Harian ini mengutip pernyataan Kepala Badan Promosi dan Investasi (BPI) Riau, Faisal Qomar Karim sebesarnya investor banyak berminat berinvestasi di Riau, namun setelah melihat kondisi listrik, mereka langsung balik kanan. Masalah listrik yang byar pet juga jadi headline Riau Mandiri hari ini berjudul "Dahsyat, Listrik Padam 12 Jam". Harian ini menyebutkan, terhitung sejak Selasa (14/7) hingga waktu yang belum ditentukan, PT PLN Riau melakukan pemadaman dahsyat, yakni 12 jam sehari dengan empat kali pemadaman, masing-masing berurasi tiga jam. Harian Riau Pos juga mengangkat berita yang sama dengan judul "Krisis Listrik Riau, Kritis!". Harian ini menyebutkan Gubernur Riau HM Rusli Zainal mengaku kondisi kelistrikan di Riau sudah sangat memprihatinkan. Dia mengintruksikan PLN Riau mesti segera atasi masalah ini dengan solusi jangka pendek. Nasib Salim alias Acun (30) hingga kini belum diketahui. Anak Buah Kapal (ABK) tug boad Marcopolo ini, Rabu (15/7) sekitar pukul 18.30 Wib hilang dalam derasnya arus Sungai Siak setelah terpental tali kapal yang putus. Berita ini menjadi headline Pekanbaru MX berjudul "ABK Marcopolo 'Ditelan' Sungai Siak". Sementara itu headline Media Riau hari ini tentang kabut asap yang semakin merajalela di Riau. Kabut asap ini Rabu kemaren sempat membuat jarak pandang sangat terbatas hanya 100 meter saja. Kondisi kabut asap ini membuat kegiatan penerbangan di Bandara SSK II terganggu. Berita itu berjudul "Kian Merajalela Kabu Asap". Berita kabut juga jadi headline Tribun Pekanbaru hari ini berjudul "Riau Paling Parah". Dalam berita ini disebutkan kabut asap akibat kebakaran hutan sudah dalam tahap mengkhawatirkan. Anehnya para pejabat di Riau malah menyalahkan provinsi tetangga yang mengirim asap ke Riau. Rencana pemerintah yang akan menghapus dana BOS dipastikan akan membuat warga tak mampu menjerit saat menyekolahkan anaknya. Warga tidak bisa membayangkan bagaimana membiayai sekolah anak-anaknya kelak. Berita ini menjadi headline Koran Riau hari ini berjudul "Warga tak Mampu Menjerit BOS".(ad)

Berita Lainnya

Index