PEKANBARU (RiauInfo) - Lima orang sopir angkutan barang atau ekspedisi dari PT Roda Mas Ekspres yang beralamat di jalan Arengka II dekat kantor Pajak Kelurahan Air Hitam Kecamatan Payung Sekaki, hari ini Selasa (11/11) mendatangi Komisi III DPRD Kota Pekanbaru. Tujuan mereka adalah untuk mengadukan permasalahan yang saat ini sedang dihadapi di tempat ia bekerja.
Lima orang sopir tersebut adalah, Jumarik, Ridwan Efendi, Buyung, Wito, Giring Martini. Menurut perwakilan 5 sopir tersebut, Jumarik pada pertengahan bulan Mei lalu, tujuh kawan seprofesinya melakukan protes karena uang jalan (operasional, red) Pekanbaru-Jakarta yang sebelumnya berjumlah 3 juta, dikurangi 500
ribu menjadi Rp2.500.000.
Anggaran yang sebelumnya berjumlah 3 juta saja dinilai pas-pasan, bagaimana dikurangi menjadi Rp2.500.000. Sebab, untuk ongkos penyebrangan di Merak-Bakauheni saja harus mengeluarkan uang sebesar Rp800.000 belum lagi selama tetek bengek selama perjalanan menjelang sampai ke tujuan termasuk diantaranya konsumsi.
Atas dasar itu, 7 rekannya waktu itu, ngotot untuk tidak 'bergerak' agar kembali mendapatkan dana operasional seperti sebelumnya. Namun oleh perusahaan justru membiarkannya tanpa ada kejelasan status. Sementara dua rekannya telah dipanggil kembali untuk bekerja seperti sebelumnya.
Dalam pembicaraan tersebut, kelima orang sopir itu mengharapakan kepada Komisi III, agar menindaklanjuti serta meminta kepada perusahaan untuk mengeluarkan uang pesangon.
Dalam pertemuan yang waktu itu, hanya diterima Ketua Komisi III, M Fadri AR berjanji akan berusaha mencarikan solusi dengan memanggil Disnaker dan perusahaan terkait dalam watu dekat ini. (muchtiar)
