Kurban Untuk Meninggalkan Sifat-Sifat Tercela

BENGKALIS – Ibadah kurban merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT yang mengandung ajaran yang sangat filosofis dan sangat penting dalam rangka membina sikap dan tingkah laku manusia di dunia ini. 
“Sedangkan makna filosofis dari penyembelihan hewan kurban, yaitu sebagai simbol agar manusia dapat meninggalkan sifat-sifat tercela. Sehingga dengan hilangnya sifat-sifat tercela itu muncullah rasa kasih sayang antar sesama manusia,” jelas H Syarwan Anthoni. Dihadapan ribuan umat Islam, hal itu disampaikan anggota DPRD Bengkalis dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini ketika menjadi khatib sholat Idul Adha 1427 H/2006 M di lapangan Tugu Bengkalis, Minggu (31/12) lalu. Selain Sekretaris Daerah H Sulaiman, terlihat turut melaksanakan sholat Idul Adha di lapangan Tugu tersebut diantaranya Kapolres Edi Setio Budi Santoso, Kakandepag Bengkalis HA Rahman D, Asisten II Setdakab Bengkalis H Zakaria Yusuf dan Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Bengkalis H Usman Effendi R. “Penyembelihan ibadah kurban itu bertujuan untuk mendidik seseorang agar menjadi orang yang senang berbagi. Menjadi orang yang pemurah, tidak sombong dan suka tolong menolong,” tambah Syarwan seraya mengajak seluruh umat Islam untuk dapat mengambil hikmat dari pelaksanaan penyembelihan kurban yang disyariatkan Allah SWT tersebut. Selain itu dan sebagaimana juga pelaksanaan ibadah haji, Syawan menjelaskan bahwa ibadah kurban juga mengajarkan akan arti penting rasa kebersamaan. Sehubungan dengan itu dan dalam rankga menghadapi tantangan yang semakin berat, musibah serta berbagai ujian dan cobaan yang dialami bangsa ini, Syarwan mengajak seluruh masyarakat di daerah ini untuk meningkatkan rasa kebersamaan. “Hanya dengan rasa kebersamaan kestabilan emosional yang kita miliki tetap terjaga,” katanya. Sementara itu, kepada umat Islam, Syarwan mengajak agar dalam menghadapi tantangan yang semakin berat, musibah serta berbagai ujian dan cobaan tersebut supaya dapat menumbuh-suburkan empat dasar pokok yang terkandung dalam pelaksanaan ibadah kurban. “Yaitu, memunculkan rasa kebersamaan yang tinggi dalam diri, memiliki semangat pengabdian yang tinggi, mengkis sifat-sifat yang keji serta memiliki keikhlasan beramal yang hanya semata-mata karena Allah SWT,” paparnya. Pada bagian lain Syarwan mengatakan, berbagai musibah yang terjadi di tanah air, bukan hanya sekedar kejadia yang sifatnya alami. Tetapi juga dapat merupakan akibat dari dosa-dosa yang dilakukan manusia yang suka melampaui batas. Dan sebagai salah satu penyebab, katanya, hal ini yang tidak dibahas para pakar. “Yaitu penyebab yang menjangkau aspek rohani alam dan kaitannya dengan tingkah laku manusia,” terang Syarwan. Dalam kaitan dengan musibah ini, kata Syarwan, agama Islam telah menyerukan agar manusia harus semakin bijak dan mendalam dalam menyikapi berbagai musibah yang terjadi itu. Sebab, tambahnya lagi, Alquran telah menyatakan bahwa berbagai musibah yang terjadi, baik itu gempa bumi, tsunami, badai, banjir bandang, pertikaian antar sesama manusia dan sebagainya, bukan hal yang baru dalam sejarah manusia dan an bencana itu terjadi karena manusia jauh dari ajaran Allah SWT “Sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran surat Hud ayat 48-49, Allah SWT memberikan penekanan bahwa bencana atau musibah sangat terkait dengan prilaku manusia. Bencana yang terjadi itu merupakan peringatan dari Allah SWT dengan maksud agar manusia tidak lagi melakukan hal-hal serupa yang jauh dari ajaran-Nya yang menyebabkan terjadinya bencana tersebut,” terang Syarwan mengingatkan. Masih menurut Syarwan, adapun beberapa penyebab terjadinya bencana atau musibah tersebut diantaranya, karena manusia tidak pandai mensyukuri nikmat serta karena dosa manusia yang tidak mengindnahkan firman-firman Allah SWT serta akibat dosa manusia karena melakukan perbuatan maksiat. “Atau bisa juga disebabkan karena dosa manusia karena tidak amanah atau suka membohongi masyarakat/rakyat,” ujar Syarwan, mengingatkan. Sementara itu ketika diminta komentarnya tentang makna pelaksanaan Hari Raya Kurban ini, Sekretaris Daerah Bengkalis mengajak seluruh lapisan masyarakat di daerah ini supaya dapat menumbuh-kembangkan semangat berkurban untuk sesama. “Selain memiliki makna ritual, ibadah kurban juga mengandung makna sosial. Oleh karenanya, umat Islam yang merayakan Idul Kurban harus berupaya menggali makna yang terkandung di dalamnya dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Diantaranya, semangat untuk berkurban buat sesama,” ajak Sulaiman.***
 

Berita Lainnya

Index