Kondisi Pulau Terluar di Rohil Masih Sangat Memprihatinkan

PEKANBARU (RiauInfo) - Kondisi pulau-pulau terluar berbatasan dengan Malaysia yang berada di wilayah hukum Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) sampai saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Kebanyakan desa-desa yang berada di pulau-pulau terluar tersebut masih terisolir.

Sehubungan hal ini, Pemkab Rohil sejak tahun anggaran 2007 ini akan memprioritaskan pembangunan di pulaupulau terluar tersebut. Jika selama ini pulau-pulau terluar yang berada di Selat Malaka itu selalu diabaikan, maka mulai tahun ini pembangunannya akan diprioritaskan. Bupati Rohil H. Annas Makmun kepada wartawan Jumat (13/7) di Pekanbaru mengatakan pihaknya telah mengalokasikan dana cukup besar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2007 untuk membangun puluhan desa yang ada di daerah perbatasan. Menurut dia di Kabupaten Rohil terdapat beberapa pulau yang merupakan pulau terluar Indonesia yang berbatasan dengan negeri jiran Malaysia yang kondisinya saat ini amat memprihatinkan. Ia mengatakan, desa tertinggal di daerahnya masih banyak terutama yang berada di pulau-pulau terluar di perairan Selat Melaka. "Desa-desa itulah menjadi prioritas kami untuk dimajukan," katanya. Ia mengatakan, sebanyak 30 desa di pulau-pulau terluar itu berada di empat kecamatan yakni Kecamatan Senaboi, Bonai, Panipahan dan Pasir Limau Kapas. Desa-desa yang berada di perairan Selat Melaka itu terisolir tidak hanya karena jauh dari pusat ibukota kabupaten yang berada di daratan Sumatera, tapi juga terbatasnya transfortasi laut. Untuk program pengembangan desa tertinggal dan peningkatan sarana prasarana infrastruktur dalam tahun ini dianggarkan dana sebesar Rp630 miliar. Dana itu terdiri dari pembiayaan pembangunan jalan Rp40 miliar dan pembangunan jembatan Rp75 miliar serta program pengembangan lainnya.(Ad)
 

Berita Lainnya

Index