Kompetisi Pariwisata Halal Tingkat Nasional Menilai 14 Kategori 

JAKARTA (RiauInfo) - Dalam rangka mempertahankan dan menjaga prestasi Indonesia sebagai destinasi favorit wisata halal berkelas dunia, Kementerian Pariwisata menggelar kompetisi Pariwisata Halal Tingkat Nasional 2016. Kompetisi tersebut akan menilai dan memberikan penghargaan kepada 14 kategori terbaik, diantaranya penerbangan ramah wisatawan muslim terbaik, airport ramah wisatawan muslim terbaik dan hotel keluarga ramah wisatawan muslim terbaik.  Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kemenpar, Dadang Rizki Ratman, dalam siaran persnya yang diterima "RiauInfo" disela mengikuti workshop "Menjadikan Indonesia Destinasi Wisata Halal" -- yang dilanjutkan dengan berbuka puasa bersama -- di Sopyan Betawi Hotel, Jakarta, Rabu kemarin menjelaskan,  pada ajang World Halal Travel Award di Uni Emirat Arab, Oktober 2015, Indonesia berhasil memboyong tiga gelar bergengsi, yaitu The World's Best Halal Tourism Destination, Lombok, kemudian The World's Best Halal Honeymoon Destination, Lombok juga, dan The World's Best Family Friendly Hotel yang dipersembahkan Sopyan Hotel Betawi Jakarta.  Ketiga prestasi itu, menurut Dadang harus diamankan dan disisi lain terus melakukan persiapan dan pembinaan agar prestasi sebagai Destinasi Favorit Wisata halal klas dunia terus diraih Indonesia. "Untuk itulah digelar kompetisi pariwisata halal tingkat nasional 2016," ujar Dadang seraya menambahkan bahwa kompetisi tersebut merupakan  program kerja Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal.   Dadang menjelaskan melalui kompetisi itu Indonesia bisa menjadi destinasi favorit wisata halal berkelas dunia. Bahkan dengan prestasi yang diraih di World Halal Travel Awards di Uni Emirat Arab tahun lalu meyakinkan Indonesia mampu menjadikan wisata halal sebagai produk unggulan pariwisata Indonesia.   Menurut Dadang, Halal Tourism saat ini juga sudah menjadi bagian dari lifestyle masyarakat dunia dan punya pasar yang besar, berkembang sangat pesat dan menjadi trend bisnis global.    Tahun lalu total market share wisata halal dunia mencapai US$ 200 miliar (belum termasuk fesyen, food dan industri jasa keuangan perbankan dan asuransi), sementara kemampuan Indonesia dalam merebut pasar tersebut baru sekitar 1,2% masih jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga Malaysia dan Thailand yang masing masing memperoleh 25% dan 24% devisa halal dunia.   Indonesia seperti dikatakan Menpar Arief Yahya punyai peluang besar  merebut pasar wisata halal dunia. Untuk itu Kemenpar menargetkan 5 juta kedatangan wisman muslim atau naik duakali lipat dibandingkan target tahun 2016 ini sebesar 2,5 juta wisman muslim. Selain itu harus ada upaya menaikkan daya saing wisata halal Indonesia di tingkat global. Menurut data Global Muslim Travel Index (GMTI) posisi wisata halal Indonesia berada di ranking 4, ditargetkan akan menjadi ranking satu pada 2019.   Kompetisi Pariwisata Halal Tingkat Nasional 2016 dilangsungkan sejak 13 Juni sampai 7 Agustus, juga menilai kategori hotel luxurious ramah wisatawan muslim terbaik, apartemen ramah wisatawan muslim terbaik kemudian kategoru resor pantai, perjalanan wisata, travel ramah wisatawan, perusahaan kapal pesiar, destinasi bulan madu, operator haji dan umroh, destinasi wisata halal, kuliner halal dan destinasi budaya ramah wisatawan muslim. (Herman Ami)

Berita Lainnya

Index