Klarifikasi Chevron Soal Banjir di Bangko Pusako: Banjir bukan dari Sumur Pemboran

PEKANBARU (RiauInfo) - Menanggapi pemberitaan di media tentang ‘banjir lumpur’ di sekitar lokasi sumur baru PT Chevron Pacific Indonesia di Kepenghuluan Bangko Bakti, Kecamatan Bangko Pusako, Kabupaten Rohil yang juga mengutip keluhan masyarakat tentang adanya keretakan bangunan, lumpur yang ‘merendam’ rumah dan lain-lain, Chevron perlu mengklarifikasi kejadian tersebut di atas.
Beberapa waktu lalu, Chevron melakukan pembukaan lahan untuk keperluan pengeboran sumur di daerah Kepenghuluan Bangko Bakti. Untuk tujuan tersebut, Chevron meratakan tanah di lokasi tapak sumur. Dalam pekerjaan pemboran Chevron melakukan proses standar keselamatan dan lindungan lingkungan yang bertujuan untuk mencegah kemungkinan fluida (air bercampur lumpur ) mengotori lingkungan. Air dan lumpur hasil pemboran ditangani secara khusus sehingga tidak mengotori lingkungan. Secara topografis kedua sumur itu terletak di lokasi yang lebih tinggi daripada daerah sekitarnya. Saat turun hujan, secara alami air akan mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah. Dari pemantauan kami di lapangan, menunjukkan bahwa air hujan yang bercampur tanah kuning dari lokasi tapak sumur bukan air atau lumpur hasil dari proses pemboran. Melainkan air hujan yang membawa tanah dari lokasi yang lebih tinggi ke daerah yang lebih rendah. “Sekali lagi, bukan lumpur hasil pemboran”, jelas Tiva Permata Manager Komunikasi Chevron. Namun demikian mengingat saat ini musim penghujan, Chevron akan melakukan perbaikan drainase dari lokasi sumur, lanjut Tiva. Selain masalah erosi tanah di atas, di Kepenghuluan Bangko Bakti ini juga ada tuntutan masyarakat atas keretakan bangunan rumah mereka. Chevron menyerahkan kepada PU Pemda Rohil untuk membuat asesmen. Chevron akan melakukan tindakan yang diperlukan setelah menerima hasil asesmen dan rekomendasi dari dinas terkait tsb. Yang jelas, Chevron bertanggung jawab atas keselamatan operasinya.(ad/rls)

Berita Lainnya

Index