KIT Perlu Konsep Baru

PEKANBARU (RiauInfo) - Kawasan Industri Tenayan (KIT) yang diperuntukkan bagi industri-industri yang ada di Pekanbaru sampai saat ini belum berfungsi secara optimal. Karena itu, perlu pemikiran baru bagi KIT ini untuk dijadikan industri-industri yang tidak menggunakan kapal-kapal besar.

Demikian diungkapkan ketua Komisi IV Bidang Pembangunan Fisik dan Lingkungan Hidup DPRD Pekanbaru, Muhammadun Royan SE, terkait pelaksanaan pembangunan KIT yang saat ini sedang tersendat. Menurutnya, terhadap kondisi KIT sekarang, maka diperlukan konsep baru untuk mewujudknannya. Dengan mengembangkan industri-industri kecil yang tidak perlu menggunakan kapal besar untuk mengangkutnya, seperti katakanlah perakitan perabot kemudian industri-industri rumah tangga. Ia menambahkan, melihat dari luasnya area KIT tersebut serta keberadaan Pekanbaru sebagai pusat distribusi barang-barang maka perlu juga dibangun kawasan pergudangan. Hal ini untuk menjawab pertanyaan dari masyarakat yang mengatakan banyak ruko-ruko di Pekanbaru yang telah beralih fungsi menjadi gudang. Karena jangan sampai ruko-ruko kosong itu dipakai menjadi gudang sehingga nanti Pekanbaru akan menjadi kota mati bila hal seperti ini dibiarkan terus, katanya. Karena itu, sambungnya, KIT ini bisa saja dibuat industri pergudangan ataupun kawasan penjualan alat-alat berat. Dan bila ini terorganisir dengan baik, maka masyarakat yang membutuhkan alat-alat berat akan langsung menuju KIT. “Atau bisa juga kawasan pergudangan sehingga truk-truk bisa parkir, bongkar muat dan segala macam sambil menunggu kesiapan terminal cargo yang sudah direncanakan,” jelasnya. Selama ini, lanjutnya, perusahaan dealer-dealer memiliki gudangnya masing-masing. Hal seperti ini harus ditata, karena bila tidak akan makin semerawut tata ruang di Kota Pekanbaru ini. Di samping itu, sesuai dengan misi dan visi Pekanbaru sebagai pusat perdagangan dan jasa maka sudah semestinya Pekanbaru memiliki kawasan pergudangan dan penumpukan barang. “Sejalan dengan itu sehingga bisa menopang kawasan-kawasan industri di kabupaten yang ada di sekitar Provinsi Riau ini,” ujarnya. Disinggung soal industri yang cocok untuk mengisi kawasan KIT itu, Muhammadun menjelaskan industri yang tepat adalah home industri. Seperti misalnya perabot ukiran dari Jepara yang bisa dirakit dan di finishing di KIT tersebut. “Jadi pemikiran baru terkait KIT perlu kajian dan pembahasan yang lebih lanjut,” ujarnya.(muchtiar)
 

Berita Lainnya

Index