Kesejahteraan Wartawan Pengaruhi Profesionalitas Jurnalis

Dalam beberapa sesi yang diajukan dalam acara yang berlangsung di hotel Pangeran Pekanbaru ini, dua nara sumber membentangkan secara blak-blakan profesionalitas wartawan dengan referensi dari pers luar negeri. Nara sumber asal Riau, Deni Kurnia dari harian Riau Mandiri mengatakan, kesejahteraan wartawan erat hubungannya dengan kinerja atau profesionalitas seorang wartawan di lapangan yang akan menghasilkan karya jurnalis yang diliputnya. Deni menegaskan, pers luar negeri menjalankan profesinya sebagai wartawan didukung oelh fasilitas yang memadai baik dai perusahaan maupun inisiatif sang wartawan sendiri untuk melakukan liputan, apalagi liputan yang bersifat investigasi. Deni yang telah lama bergaul di Group KOMPAS ini mengakui, pengalaman sebagai wartawan di KOMPAS group cukup memberikan referensi bagi dirinya bahwa seorang wartawan mesti sejahtera secara materil dari perusahaannya. "Jika menilik wartawan luar negeri, contoh terdekatnya Malaysia, wartawan Malaysia digaji oleh perusahaan Rp. 15 juta per bulannya. Dengan fasilitas seperti ini, maka profesionalitas wartawan akan maksimal untuk menjalankan profesinya di lapangan,"ujar Deni. Deni menyayangkan, masih adanya media besar di Indonesia yang hanya memberikan honor bagi wartawannya di bawah Rp. 1 juta. "Bagaimana mereka fokus dengan kegiatannnya apalagi liputan investigasi, sedang dia masih memikirkan kebutuhan dia sendiri yang banyak tidak terpenuhi oleh gaji yang relatif kecil,"terang Deni. Selain Deni, nara sumber lainnya yang hadir di Workshop ini dan membenarkan pernyataan tersebut adalah Edi Utama selaku Redaktur Internasional, Redaksi Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA, Jakarta. Workshop ini dihadiri oleh puluhan wartawan dari berbagai media baik cetak maupun elektronik yang tergabung di PWI Riau. Selain memberikan cindera mata bagi nara sumber, panitia acara juga memberikan Sertifikat bagi peserta usai acara berlangsung .(Surya)