Kerusakan Hutan Mangrove di Bengkalis Makin Parah

PEKANBARU (RiauInfo) - Kerusakan hutan magrove (bakau) di Kabupaten Bengkalis akhir-akhir ini makin parah saja. Hal ini disebabkan tingginya eksploitasi hutan tersebut sebagai bahan baku kayu bakau untuk industri panglung. 

Menurut data yang diperoleh RiauInfo, Selasa (29/5) diketahui hutan bakau yang tersisa sekarang ini di kawasan pesisir pulau-pulau Bengkalis tinggal 50 persen saja. Sedangkan selebihnya sudah musnah diekspoitasi. Pengamat Lingkungan Benglalis, Mardiansyah SHut, eksploitasi hutan bakau di Bengkalis ini sudah berlangsung sejak dahulu kala untuk keperluan industri panglung arang. "Makanya kini keberadaannya tinggal setengahnya saja," ujarnya. Padahal keberadaan hutan mangrove itu sangat penting untuk mencegah abarasi atau pengikisan pantai oleh air laut. Sebab dengan adanya hutan bakau tersebut, hantaman gelombang ke pantai bisa ditangkis, sehingga pantai jadi selamat. Menurut dia, sejak hutan bakau di Bengkalis banyak yang musnah, tingkat abrasi di daerah ini menjadi sangat tinggi. "Saat ini banyak pantai di Bengkalis hilang karena dihantam oleh abrasi," ujarnya. Hal ini bila dibiarkan terus, maka luas daratan tentunya akan semakin menjadi kecil. Ini jelas akanj sangat merugikan. "Karena itu mulai sekarang harus ada gerakan penanaman kembali hutan bakau itu, guna menyelamatkan pantai," tambahnya.(Ad)



Berita Lainnya

Index