KERJASAMA UR, RAPP DAN TROPENBOS INDONESIA RAPP berikan Pelatihan GIS kepada 60 Dosen dan Mahasiswa

PEKANBARU (RiauInfo) - Fakultas Pertanian Universitas Riau (UR) bekerjasama dengan Tropenbos Indonesia dan PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) telah mengadakan kegiatan kuliah umum dan pelatihan terkait dengan Pemanfaatan Teknologi Geographic Information System dalam bidang kehutanan dan pertanian secara luas.
Dengan pelatihan ini diharapkan UR siap mengambil peran dalam penataan ruang Propinsi yang sampai saat ini masih belum selesai. UR bersama dengan beberapa Universitas lainnya di Riau mengikuti kuliah umum dan pelatihan GIS yang berlangsung dari tanggal 22-26 Maret 2010. Kuliah umum berlangsung pada tanggal 22 Maret 2010 dan diikuti oleh lebih dari 60 peserta. Peserta terdiri dari tenaga pengajar dari Fakultas Pertanian UR sejumlah 30 orang, staf pengajar dari Universitas Islam Negeri (UIN) Suska Pekanbru sebanyak 4 orang, Universitas Lancang Kuning sebanyak 4 orang dan dari Universitas Islam Riau sejumlah 1 orang serta lebih dari 20 mahasiswa dari Fakultas Pertanian Riau. Kegiatan dibuka oleh Dekan Fakultas Pertanian, dalam hal ini diwakili oleh Pembantu Dekan I Fakultas Pertanian Universitas Riau, DR Rusli Rustam, SP.M.Si. Kuliah umum yang diberikan berupa materi terkait dengan kebijakan perpetaan di Indonesia dan bagaimana penerapan dilapangan, isu tata ruang dan pengantar sistem informasi geografis beserta aplikasinya di bidang pertanian dan kehutanan. Kuliah umum terkait dengan kebijakan perpetaan di Indonesia dan tata ruang diberikan oleh Petrus Gunarso, PhD dari Tropenbos International Indonesia Programme (TBI Indonesia) dan materi pengantar sistem informasi geografis diberikan oleh G Manjela Eko Hartoyo (TBI Indonesia) dan Ir. Darmanto (RAPP). Pada kesempatan ini Petrus Gunarso menjelaskan beberapa kasus yang menarik yang berhubungan dengan tata ruang dan carut marut yang terjadi didalamnya, disamping itu juga disinggung tentang berbagai kebijakan sektor kehutanan yang sampai saat ini masih sangat terpusat. Pembagian peran dan fungsi penataan ruang antara pusat dan daerah masih belum terjadi. Akibatnya banyak masalah konflik tata ruang dan tata batas di lapangan terus terjadi. Pengantar GIS yang diberikan oleh Eko dan Darmanto secara bersama memberikan informasi terkait dengan sistem informasi geografis dan pemanfaatan teknologi ini dalam berbagai bidang utamanya bidang kehutanan dan pertanian. Pemanfaatan di bidang kehutanan dicontohkan beberapa kegiatan sektor kehutanan yang sangat terbantu dengan teknologi GIS diantaranya dalam rangka perencanaan, produksi dan monitoring hutan di wilayah indonesia, juga disampaikan beberapa manfaat GIS pada isu yang berkembang 2 tahun belakangan yaitu isu perubahan iklim melalui pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (REDD) dan perdagangan Karbon. Darmanto dalam presentasinya mengemukakan bahwa GIS sebagai sebuah alat (tool) sangat penting artinya dalam industri pulp and paper seperti RAPP. Darmanto menyebutkan bahwa berjalannya kegiatan di industri ini sangat bergantung pada informasi spasial yang diberikan oleh bagian perencanaan dimana GIS menjadi alat utama perencanaan yaitu untuk mengetahui bahan baku yang tersedia, lokasi pemanenan dan juga penanaman. Diharapkan pelatihan ini dapat diteruskan dengan pembahasan peran Universitas dalam menyediakan tenaga terampil dalam pengukuran keruangan di lapangan, penataan batas, dan penyelesaian konflik serta tumpang tindih pemanfaatan lahan di Propinsi Riau. Penyiapan perangkat keras oleh masing-masing universitas diperlukan – untuk dapat menerima peran dan tanggung jawab dalam penyediaan tenaga terampil tersebut. Kerjasama dengan berbagai pihak semacam ini akan terus dikembangkan oleh UNRI untuk menjadi yang terdepan dalam ilmu pengetahuan di tingkat propinsi dan bahkan nantinya di tingkat nasional.(ad/rls)

Berita Lainnya

Index